Sambas (Antara Kalbar) - Kepala Desa Pendawan, Iwan Arianto mengatakan kondisi Sungai Pendawan butuh perhatian terutama dalam hal normalisasi dari Pemerintah Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, karena sepanjang aliran sungai saat ini sudah kumuh dan terdapat banyak sampah.
"Desa Pendawan merupakan salah satu desa yang berada di wilayah tata ruang Kota Sambas. Sehingga sudah selayaknya sungainya jadi perhatian khusus pemerintah terkait kebersihan sungai," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Minggu.
Ia menambahkan pihaknya setiap tahun sudah mengusulkan kepada pihak terkait untuk normalisasi aliran sungai tersebut namun belum kunjung tiba responnya.
"Yang jelas sungai tersebut sudah perlu untuk normalisasi lantaran di beberapa titik juga terdapat penurunan tanah di pinggir sungai," kata dia.
Ia mengakui bahwa sampah yang terdapat di Sungai Pendawan memang masih menjadi kendala terbesar bagi aliran Sungai Pendawan.
"Padahal, setiap hari Jumat, warga Desa Pandawan selalu melaksanakan gotong royong untuk membersihkan sungai. Akan tetapi, tetap saja sampah masih banyak terdapat di sungai tersebut," jelasnya.
Ia melihat kesadaran untuk tidak membuang sampah di sungai saat ini masih belum bisa dilaksanakan masyarakat dengan baik.
"Pencemaran di Sungai Pendawan sangat luar biasa, walaupun kami selalu melaksanakan gotong royong guna membersihkan sungai dari banyaknya sampah. Namun sampah-sampah tersebut dalam waktu yang cepat sudah banyak lagi, seharusnya sampah itu tidak dibuang di sungai," katanya.
Ia menyebutkan Pemerintah Desa Pendawan selama ini terus melakukan berbagai cara guna menghimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.
"Imbauan kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, sudah dilakukan. Berbagai macam spanduk imbauan, telah pula sudah. Namun tetap saja Sungai Pendawan masih banyak sampah sehingga terlihat kumuh dan kotor," katanya.
(U.KR-DDI/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Desa Pendawan merupakan salah satu desa yang berada di wilayah tata ruang Kota Sambas. Sehingga sudah selayaknya sungainya jadi perhatian khusus pemerintah terkait kebersihan sungai," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Minggu.
Ia menambahkan pihaknya setiap tahun sudah mengusulkan kepada pihak terkait untuk normalisasi aliran sungai tersebut namun belum kunjung tiba responnya.
"Yang jelas sungai tersebut sudah perlu untuk normalisasi lantaran di beberapa titik juga terdapat penurunan tanah di pinggir sungai," kata dia.
Ia mengakui bahwa sampah yang terdapat di Sungai Pendawan memang masih menjadi kendala terbesar bagi aliran Sungai Pendawan.
"Padahal, setiap hari Jumat, warga Desa Pandawan selalu melaksanakan gotong royong untuk membersihkan sungai. Akan tetapi, tetap saja sampah masih banyak terdapat di sungai tersebut," jelasnya.
Ia melihat kesadaran untuk tidak membuang sampah di sungai saat ini masih belum bisa dilaksanakan masyarakat dengan baik.
"Pencemaran di Sungai Pendawan sangat luar biasa, walaupun kami selalu melaksanakan gotong royong guna membersihkan sungai dari banyaknya sampah. Namun sampah-sampah tersebut dalam waktu yang cepat sudah banyak lagi, seharusnya sampah itu tidak dibuang di sungai," katanya.
Ia menyebutkan Pemerintah Desa Pendawan selama ini terus melakukan berbagai cara guna menghimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.
"Imbauan kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, sudah dilakukan. Berbagai macam spanduk imbauan, telah pula sudah. Namun tetap saja Sungai Pendawan masih banyak sampah sehingga terlihat kumuh dan kotor," katanya.
(U.KR-DDI/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017