Pontianak  (Antara Kalbar) - Peserta khataman Al-Quran secara massal dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Jadi Ke-246 Kota Pontianak, Kalimantan Barat, membeludak mencapai puluhan ribu orang, yang didominasi pelajar.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Mulyadi, Selasa mengatakan, hingga saat ini sudah tercatat sebanyak 27.533 peserta khataman Al Quran yang mendaftar.

"Mereka merupakan pelajar tingkat SD, SLTP dan SMA sederajat dan sesuai data kami telah melewati target sebelumnya 15.000 pelajar," kata Mulyadi di Pontianak.

Ia menjelaskan, selain khataman Al Quran yang ditargetkan untuk masuk rekor Museum Rekor Indonesia (MURI), pihaknya juga menargetkan rekor untuk jumlah `pokok telok` terbanyak pada peringatan Harjad Kota Pontianak, 23 Oktober 2017.

"Pendaftaran sudah kami tutup sejak Rabu lalu. Kami tak menyangka, antusiasme peserta bisa melebihi ekspektasi awal yang menargetkan 15 ribuan pelajar," ungkapnya.

Ia menambahkan, jika ditotal dengan guru pendamping kemungkinan, peserta khataman Al Quran massal bisa bertambah menjadi 28 ribuan orang. MTS 2 Pontianak menjadi penyumbang terbanyak dengan jumlah 1.252 pelajar, sisanya peserta SMA sederajat.

Mulyadi menerangkan meningkatnya jumlah partisipasi peserta menandakan program membaca Al Quran di sekolah berjalan baik. Tentu ini hal menarik, selain berdampak positif, kegiatan ini juga sebagai salah satu upaya pembinaan karakter anak.

Jumlah peserta yang banyak tentu membuat kerja panitia tak gampang, koordinasi dengan banyak pihak sudah dijalin, misalnya dengan Dishub, Polres, Kodim, Dinas Kesehatan, dan Dinas Kebersihan. Rangkaian agenda Hari Jadi Kota Pontianak ke-246 itu akan digelar di Masjid Raya Mujahidin Pontianak, katanya.

"Kami sudah siapkan ruangan ruang tanggap darurat antisipasi pelajar yang sakit sekaligus dengan mobil ambulannya," terangnya.

Ia menambahkan, selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan sebanyak 70 petugas kebersihan yang nantinya siaga di lokasi.

Sementara itu, di tempat terpisah Ketua DPRD Kota Pontianak, Satarudin mengatakan pihaknya mendukung penuh acara tersebut.

"Walau pun sebelumnya kita pernah adakan kegiatan dengan peserta ribuan, tapi kali ini yang ikut serta adalah anak-anak, sehingga mereka harus diawasi agar dapat meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

(U.A057/T007)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017