Sungai Raya (Antara Kalbar) - Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Christiandy Sanjaya mengungkapkan secara umum prospek pertanian di Kalbar sangat menggembirakan dan menjanjikan sehingga harus terus dikembangkan.
Dia juga mengapresiasi sejumlah stand, pusat pameran Hari Pangan Sedunia 2017 yang dipusatkan di area Markas Kodam XII/Tanjungpura, di Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kamis.
"Kita ketahui isu ketahanan pangan itu saat ini mendunia. Di tengah meningkatnya populasi penduduk dunia, maka kebutuhan pangan untuk memenuhi kebutuhan hidup pasti meningkat. Kita harus mengamankan ketahanan pangan itu dengan meningkatkan produktivitas pertanian," kata Christiandy Sanjaya.
Dia mengatakan secara umum saat ini prospek pertanian di Kalimantan Barat sangat baik. Dirinya mendorong upaya perluasan areal pertanian dan produktivitas dapat semakin meningkat oleh petani, yang harus didukung para pihak terkait.
"Hasil produksi pangan kita saat ini sudah cukup baik. Melalui berbagai upaya khusus, kita harapkan produksi pajale sebagai sumber pangan mengalami surplus. Artinya produksi kita dapat menopang ekspor pangan. Khususnya melalui perbatasan Kalbar, yang masuk dalam rangkaian agenda peringatan Hari Pangan ini," ujarnya.
Dalam mendorong peningkatan produksi dan menjaga stabilitas produksi pangan di Kalbar, pemerintah provinsi mendorong masyarakat, khususnya para petani dapat beradaptasi dengan menerapkan teknologi.
"Daya dukung mekanisasi, peralatan, sistem atau metode tanam modern dan teknologi harus dapat dikuasai SDM pertanian kita. Ini untuk menjaga stabilitas produksi dan efisiensi. Pertanian kita harus didorong maju terus," katanya lagi.
Sementara manajemen PT Pertani (Persero) cabang Kalbar menyatakan berkomitmen dalam menopang produktivitas tanaman pangan di Kalbar.
"Sebagai katalisator, kita tentunya mendukung Kalbar menjadi salah satu lumbung pangan nasional. Dukungan itu telah kami realisasikan melalui peningkatan kerja sama kemitraan dengan kelompok tani," kata Kepala Cabang PT Pertani (Persero) Kalbar, Erison Kiran.
Ia menambahkan, kerja sama dengan upaya menguatkan penangkar benih padi unggul. Dalam rangka meningkatkan produktivitas hasil produksi tanaman pangan, Kalbar sangat strategis. "Kalbar kita pacu terus, harus surplus dan mampu berswasembada, dan Kalbar harus mampu meningkatkan produksi sekaligus menopang produksi pangan kita untuk ekspor," katanya lagi.
Berbagai stand pameran seputar dunia pertanian yang terlibat dalam "World Food Indonesia Day" itu antara lain melibatkan berbagai lini penting.
Tak hanya Kementerian Pertanian RI, swasta dan BUMN beserta sejumlah kabupaten/kota dan provinsi se-Indonesia turut andil dalam memperkenalkan produk pertanian yang telah berhasil dikembangkan, baik tanaman pangan maupun hortikultura. Di antaranya menerapkan teknologi tepat guna, termasuk memperkenalkan produk makanan olahan yang bersumber dari tanaman pangan dan hortikultura yang bernilai ekonomis.
(AZ/R010)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
Dia juga mengapresiasi sejumlah stand, pusat pameran Hari Pangan Sedunia 2017 yang dipusatkan di area Markas Kodam XII/Tanjungpura, di Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kamis.
"Kita ketahui isu ketahanan pangan itu saat ini mendunia. Di tengah meningkatnya populasi penduduk dunia, maka kebutuhan pangan untuk memenuhi kebutuhan hidup pasti meningkat. Kita harus mengamankan ketahanan pangan itu dengan meningkatkan produktivitas pertanian," kata Christiandy Sanjaya.
Dia mengatakan secara umum saat ini prospek pertanian di Kalimantan Barat sangat baik. Dirinya mendorong upaya perluasan areal pertanian dan produktivitas dapat semakin meningkat oleh petani, yang harus didukung para pihak terkait.
"Hasil produksi pangan kita saat ini sudah cukup baik. Melalui berbagai upaya khusus, kita harapkan produksi pajale sebagai sumber pangan mengalami surplus. Artinya produksi kita dapat menopang ekspor pangan. Khususnya melalui perbatasan Kalbar, yang masuk dalam rangkaian agenda peringatan Hari Pangan ini," ujarnya.
Dalam mendorong peningkatan produksi dan menjaga stabilitas produksi pangan di Kalbar, pemerintah provinsi mendorong masyarakat, khususnya para petani dapat beradaptasi dengan menerapkan teknologi.
"Daya dukung mekanisasi, peralatan, sistem atau metode tanam modern dan teknologi harus dapat dikuasai SDM pertanian kita. Ini untuk menjaga stabilitas produksi dan efisiensi. Pertanian kita harus didorong maju terus," katanya lagi.
Sementara manajemen PT Pertani (Persero) cabang Kalbar menyatakan berkomitmen dalam menopang produktivitas tanaman pangan di Kalbar.
"Sebagai katalisator, kita tentunya mendukung Kalbar menjadi salah satu lumbung pangan nasional. Dukungan itu telah kami realisasikan melalui peningkatan kerja sama kemitraan dengan kelompok tani," kata Kepala Cabang PT Pertani (Persero) Kalbar, Erison Kiran.
Ia menambahkan, kerja sama dengan upaya menguatkan penangkar benih padi unggul. Dalam rangka meningkatkan produktivitas hasil produksi tanaman pangan, Kalbar sangat strategis. "Kalbar kita pacu terus, harus surplus dan mampu berswasembada, dan Kalbar harus mampu meningkatkan produksi sekaligus menopang produksi pangan kita untuk ekspor," katanya lagi.
Berbagai stand pameran seputar dunia pertanian yang terlibat dalam "World Food Indonesia Day" itu antara lain melibatkan berbagai lini penting.
Tak hanya Kementerian Pertanian RI, swasta dan BUMN beserta sejumlah kabupaten/kota dan provinsi se-Indonesia turut andil dalam memperkenalkan produk pertanian yang telah berhasil dikembangkan, baik tanaman pangan maupun hortikultura. Di antaranya menerapkan teknologi tepat guna, termasuk memperkenalkan produk makanan olahan yang bersumber dari tanaman pangan dan hortikultura yang bernilai ekonomis.
(AZ/R010)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017