Pontianak (Antara Kalbar) - Sales Eksekutif Pertamina, Erwin Nugraha mengatakan pihaknya saat ini tengah melakukan uji coba penggunaan uang elektronik di sejumlah SPBU yang ada di Kota Pontianak.

"Uji coba yang ada bagian dari sosialisasi kita dalam menghadapi penerapan wajib menggunakan uang elektronik saat membeli bahan bakar di SPBU yang dimulai pada 1 Januari 2018 mendatang," ujarnya saat menjadi narasumber dalam sosialisasi kepada Forum Jurnalis Ekonomi Khatulistiwa (Fojekha) di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, Senin.

Pola uji coba penggunaan uang elektronik dikatakannya masih secara bertahap. Untuk Oktober ini pada setiap hari Sabtu - Minggu di SPBU disiapkan satu jalur khusus untuk transaksi uang elektronik. Kemudian pada November 2017 setiap Jumat - Minggu dan pada Desember 2017 setiap Kamis - Minggu.

"Penerapan secara bertahap tersebut untuk melihat pencapai sosialisasi dan pemahaman masyarakat tentang non tunai. Namun jika mayoritas sudah banyak menggunakan bisa saja mulai November 2018 setiap hari ada jalur khusus untuk uang elektronik," kata dia.

Pihaknya saat ini akan terus gencar mensosialisasikan kepada masyarakat dari berbagai kalangan tentang penggunaan uang elektronik di SPBU dan teknisnya.

"Kita bersama bank penyedia uang elektronik dan Pemerintah Kota Pontianak terus berkoordinasi dalam persiapan penerapan 1 Januari 2018 semua menggunakan uang elektronik di setiap SPBU," papar dia.

Sementara itu, perwakilan Bank BCA, Nina dalam sosialisasi mengatakan saat ini pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi. Menurutnya sosialisasi sudah dilakukan dengan berbagai pihak.

"Termasuk di kalangan pelajar dan mahasiswa sosialisasi tentang uang elektronik dan penggunaan sudah dilakukan. Kita ke depan akan terus memantau juga mesin EDC kita di lapangan dan penggunaannya apakah lancar atau tidak," kata dia.

Sementara itu juga, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, Dwi Suslamanto mendorong bank penyedia uang elektronik dan Pertamina terus inten melakukan sosialisasai.

"Intens dalam sosialisasi penting untuk menjawab beberapa persoalan di lapangan," kata dia.

Dwi menyebutkan terpenting untuk sosialisasi yakni menyasar operator di setiap SPBU. Sebab ada beberapa SPBU ditemukan masih belum paham menggunakan uang elektronik.

"Operator SPBU harus paham menggunakan mesin untuk fasilitas uang elektronik itu. Kendala yang ada kita optimis oleh Pertamina dan perbankan bisa diatasi dengan syarat tadi berikan pemaham dengan baik," kata dia.

Satu di antara masyarakat Pontianak Timur, Nhova Sari mengatakan bahwa berdasarkan pengalamannya beberapa hari yang lalu di sebuah SPBU di Pontianak, petugas SPBU dari enam orang tidak satupun yang mengerti dalam pengguan uang elektronik.

"Saya kemarin isi bahan bakar. Saat saya bayar dengan uang elektronik tidak satu pun yang tahu. Mereka beralasan ada mesin EDC tidak ada signal dan lainnya. Saat itu butuh sekitar 25 menit setelah tanya - tanya baru bisa. Hal ini kan lucu sebab uang elektronik kan supaya cepat namun ini malah lambat," kata dia.

(KR-DDI/N005)

Pewarta: Dedi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017