Sintang (Antara Kalbar) - Kepala Sub Divisi Regional Perum Bulog Sintang Hendra mengatakan stok gula hingga akhir tahun yang tersimpan di gudang Bulog Sintang mencapai 240 ton.

"Gula itu datang dari Jawa Timur ada 240 ton, itu harus habis hingga akhir Desember," kata Hendra ditemui Antara di Sintang, Selasa.

Dikatakan Hendra, harga gula yang dijual Bulog ke distributor hanya Rp11 ribu kg, sehingga harga gula eceran di pasaran paling tinggi hanya Rp12.500 per  kg.

Namun Hendra menyayangkan, masih banyak distributor yang tidak membeli gula dari Bulog.

Padahal, kata dia, harga gula yang dijual Bulog cukup murah.

"Banyak distributor yang masih membeli gula yang tidak tahu asalnya dari mana, dan katanya harga gula tersebut lebih murah dibanding dengan yang dijual Bulog," jelas Hendra.

Tapi rasanya, kata Hendra, tidak mungkin distributor bisa mendapatkan harga gula lebih murah dibanding Bulog jika mereka mendatangkan gula dari Jawa.

Selain gula, Bulog Sintang juga menyiapkan stok beras. Baik untuk program beras sejahtera (Rastra), beras untuk ketahanan pangan sebanyak 100 ton dan beras untuk operasi pasar telah disiapkan.

"Kami siap beras untuk operasi pasar sebanyak 100 ton. Operasi pasar beras akan dilakukan jika terjadi kenaikan harga, dimana harga eceran tertinggi untuk operasi pasar Rp8.100 per kg," kata Hendra.

Menurut Hendra, Bulog juga menjual beras murah untuk masyarakat.

(KR-TFT/N005) 

Pewarta: Tantra

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017