Singkawang (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Singkawang akhirnya angkat bicara terkait kondisi infrastruktur Jalan Samanok, Kelurahan Sanggau Kulor, Kecamatan Singkawang Selatan.

"Pemerintah bukannya tidak memperhatikan, hanya saja kondisi keuangan yang dimiliki Kota Singkawang memang minim dengan kondisi wilayah yang masih banyak butuh perbaikan dengan penduduk yang tidak begitu padat," kata Wali Kota Singkawang, Awang Ishak, di Singkawang, Jumat.

Menurutnya, ini murni karena anggaran, untuk daerah berstatus Kota hanya mendapat anggaran sebesar Rp800 miliar.

"Angka ini separuh dari Kota Pontianak, sedangkan di sini masih perlu banyak pembangunan, sehingga kami juga kesulitan dalam membaginya," ujarnya.

Menurut dia, tentu Pemkot Singkawang juga memang harus memprioritaskan pembangunan, yang paling penting mengingat keterbatasan dana yang dimiliki.

"Karena dana minim inilah kami juga perlu melakukan skala prioritas namun bukan berarti mereka tidak kami perhatikan," ungkapnya.

Pada tahun 2018 nanti, tentu akan dianggarkan namun mungkin tidak bisa semua titik jembatan.

"Mungkin empat titik jembatan dulu," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Singkawang, H Asyir A Bakar menilai kondisi di Sanggau Kulor memang terlalu banyak anak sungai.

Sehingga jika sekaligus di perbaiki maka anggaran yang di miliki Pemkot tentu tidak akan mencukupi.

"Memang karena jalur sanggau kulor terlalu banyak jembatan, kalau sekaligus memang kita tidak mampu. makanya bertahap, satu tahun satu sampai dua jembatan yang diperbaiki," katanya.

Belum lagi anggaran yang dibutuhkan tidaklah sedikit, sehingga perlu perencanaan yang baik. "Satu jembatan membutuhkan biaya Rp500 juta hingga 1,5 M tergantung besar kecilnya jembatan," ujarnya.

Sehingga, biaya inilah yang menjadi pertimbangan pihaknya dalam pembangunannya.

Sebelumnya, Warga pinggiran Kota Singkawang khususnya yang berada di RT 05,RW 02 Jalan Samanok, Sanggau Kulor, Singkawang Timur sangat membutuhkan perhatian pemerintah.

"Kami sangat berharap ada perhatian dari pemerintah kota maupun pusat," kata Ketua RT 05 RW 02 Jalan Samanok, Sanggau Kulor, Singkawang Timur, Heriansyah.

Hal itu ditegaskan dia, lantaran kondisi jalan maupun jembatan yang ada di wilayahnya sangat memprihatinkan, yang mana setiap jembatan hanya menggunakan batang pohon kelapa.

"Sementara jembatan ini merupakan jalan penghubung anak-anak saat mau berangkat dan pulang sekolah dan banyak kendaraan roda dua maupun empat yang melewatinya. Sehingga ketahanan batang pohon kelapa sangat diragukan," ujarnya.

Dia pun mengungkapkan, tak hanya anak-anak yang sering terjatuh, bahwa dirinya pun pernah jatuh saat melintasi jembatan tersebut. "Saya pun pernah jatuh di jembatan ini. Untung saja airnya tidak dalam," ungkapnya.

(KR-RDO/N005) 

Pewarta: Rudi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017