Jakarta (Antara Kalbar) - Penderita gangguan jantung misalnya kelainan irama jantung harus selektif dalam memilih makanan agar kesehatan jantungnya tetap terjaga.
Spesialis jantung sub spesialis aritmia dari RS Jantung dan Pembuluh Darah, Harapan Kita, Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, Sp.JP(K) menyarankan penderita sebaiknya menghindari kopi, teh dan cokelat karena bisa memicu jantung berdebar cepat.
"Ada pendapat bahwa kopi, cokelat dan teh misalnya tidak berhubungan dengan jantung berdebar-debar. Saya menemui fakta di lapangan sebaliknya. Saya sarankan pasien menghindari kopi, cokelat, teh," ujar dia di Jakarta, Jumat.
Selain itu, sebaiknya memang mengonsumsi makanan sehat, mengontrol asupan garam agar tak memicu terjadinya hipertensi serta menghindari makanan dan minuman yang menstimulasi jantung.
"Hindari pola makan tidak baik misalnya makan banyak garam sehingga hipertensi, hindari konsumsi makanan dan minuman yang bisa menstimulasi jantung, karena bisa menimbulkan abnormalitas debaran jantung," tutur Yoga.
Secara umum, ada sejumlah penyebab terjadinya gangguan irama jantung. Pertama, pengeluaran impuls berlebihan, misalnya emosi, stres, peningkatan adrenalin secara cepat.
Kedua, adanya konslet sistem listrik jantung. Gangguan ini terjadi pada pembentukan atau penjalaran impuls listrik sehingga menimbulkan gangguan irama jantung atau aritmia.
Ketiga, aktivitas yang memicu terjadinya aritmia. Namun ini merupakan kondisi yang jarang terjadi.
Selain hal tersebut, aritmia juga bisa berhubungan dengan genetik, kelainan bawaan. Oleh karenanya, ahli kesehatan menyarankan orang-orang melakukan deteksi dini, agar peluang sembuhnya lebih besar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
Spesialis jantung sub spesialis aritmia dari RS Jantung dan Pembuluh Darah, Harapan Kita, Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, Sp.JP(K) menyarankan penderita sebaiknya menghindari kopi, teh dan cokelat karena bisa memicu jantung berdebar cepat.
"Ada pendapat bahwa kopi, cokelat dan teh misalnya tidak berhubungan dengan jantung berdebar-debar. Saya menemui fakta di lapangan sebaliknya. Saya sarankan pasien menghindari kopi, cokelat, teh," ujar dia di Jakarta, Jumat.
Selain itu, sebaiknya memang mengonsumsi makanan sehat, mengontrol asupan garam agar tak memicu terjadinya hipertensi serta menghindari makanan dan minuman yang menstimulasi jantung.
"Hindari pola makan tidak baik misalnya makan banyak garam sehingga hipertensi, hindari konsumsi makanan dan minuman yang bisa menstimulasi jantung, karena bisa menimbulkan abnormalitas debaran jantung," tutur Yoga.
Secara umum, ada sejumlah penyebab terjadinya gangguan irama jantung. Pertama, pengeluaran impuls berlebihan, misalnya emosi, stres, peningkatan adrenalin secara cepat.
Kedua, adanya konslet sistem listrik jantung. Gangguan ini terjadi pada pembentukan atau penjalaran impuls listrik sehingga menimbulkan gangguan irama jantung atau aritmia.
Ketiga, aktivitas yang memicu terjadinya aritmia. Namun ini merupakan kondisi yang jarang terjadi.
Selain hal tersebut, aritmia juga bisa berhubungan dengan genetik, kelainan bawaan. Oleh karenanya, ahli kesehatan menyarankan orang-orang melakukan deteksi dini, agar peluang sembuhnya lebih besar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017