Pontianak (Antara Kalbar) - Ketua Menteri Negeri Sarawak, Datuk Haji Ismawi bin Haji Ismuni berharap adanya peningkatan kerja sama sektor perindustrian, perdagangan, sosial budaya, keamanan perbatasan kedua negara dengan Provinsi Kalimantan Barat.

"Seperti biasa banyak perkara yang kita bincangkan dari sosial ekonomi, perdagangan sampai kepada soal keselamatan dan sebagainya," kata Datuk Haji Ismawi bin Haji Ismuni disela-sela acara kegiatan Pertemuan Mesyuarat ke-33 Tim Teknik dan Sidang Tingkat Peringkat KK JKK Sosek Malindo di Singkawang, Rabu.

Dia mengatakan, melalui pertemuan ini selalu dapat menyelesaikan beberapa isu penting. "Bahkan bisa membawa isu-isu yang baru dan memberikan kesan mendatangkan manfaat dan faedah kedua belah pihak, perkara ini kita sudah menjadi jiran Sarawak dan Kalbar," ujarnya.

Menurutnya, tiap kali bertemu memikirkan bagaimana menyelesaikan masalah dan dapat memberikan manfaat.

"Di Kota Singkawang dapat melihat ada berlakunya progres terutama di kawasan Kota Singkawang, dulu saat kita mau ke Kalbar naik pesawat baru sampai ke Pontianak, dan kalau lewat darat melalui Entikong, sekarang sudah bisa melalui Aruk Biawak, ini tercapai karena kerja sama kedua belah pihak," katanya.

Datuk Haji Ismawi juga memuji perkembangan pembangunan di Kalimantan Barat, dimana jalan raya cukup baik seperti Aruk Biawak sampai disini memberi kesan ekonomi baik bukan hanya Kalbar tapi negeri Sarawak. "Ini kerja sama yang strategis kedua belah negara," katanya.

Kesetiakawanan kedua negara serumpun ini, katanya, bisa terlihat dalam setiap pertemuan yang penuh kekeluargaan dan tidak tegang namun penuh dengan suasana yang santai.

"Kalau memang ada yang tidak setuju dengan persoalan, maka katakan dengan baik," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Kerja dari Indonesia khususnya Kalimantan Barat, Alexander Rombongan mengatakan, kerja sama Sosek Malindo kedua negara ini sudah dilakukan sebanyak 33 kali khusus tingkat Propinsi Kalimantan Barat dan Negeri Sarawak.

"Kerja sama ini merupakan pengembangan kedua perbatasan atau sempadan, ada beberapa perubahan jumlah delegasi yaitu tiga kelompok sosial budaya, ekonomi, perdagangan, keselamatan dan pengelolaan perbatasan yang di Kalbar melibatkan lima Bupati yang kita undang sebagai peninjau, dan kita akomodir," ujarnya.

(U.KR-RDO/T011)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017