Sambas (Antara Kalbar) - Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Sambas, Anwari menyarankan pemerintah segera melakukan uji laboratorium kualitas air Sungai Sambas.

"Dorongan dan saran kita itu beralasan karena air sungai Sambas keruh akibat aktifitas PETI," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Kamis.

Ia menjelaskan langkah tersebut penting untuk dilakukan mengingat masyarakat Sambas dan sekitarnya mengandalkan air sungai untuk kebutuhan sehari hari mereka.

"Masyarakat kita menggunakan air sungai untuk mandi, mencuci bahkan ada juga yang konsumsi. Oleh karena itu kadar polutan di dalamnya setelah dihantam PETI itu harus diketahui. Itu tentu menjadi tugas instansi terkait untuk mengambil sampel dan menyampaikan hasilnya kepada khalayak ramai," jelasnya.

Menurutnya beberapa bulan terakhir kondisi Sungai Sambas memang sangat memprihatinkan. Adanya kegiatan PETI atau penambangan emas tanpa izin di anak Sungai Teberau, Kecamatan Subah dipastikan menjadi satu di antara penyebab utamanya.

Pemerintah daerah, bersama TNI, Polri serta Satpol PP beberapa waktu lalu juga telah melakukan tindakan represif, 10 pekerja PETI ditangkap kemudian mesin-mesin dihancurkan.

"Kami sangat mengapresiasi upaya razia yang dilakukan pemerintah dan aparat hukum. Kita sangat berterima kasih namun atas ini juga kita tak boleh lengah dan kejadian yang sama terulang kembali," ingatnya.

Politisi Partai Gerindra itu juga mengatakan akan mengajak instansi dan pihak terkait untuk duduk bersama mencari solusi jangka panjang.

"Saya berencana untuk mengajak mereka berdiskusi agar upaya yang sudah dilakukan tidak sia- sia. Pemerintah, kita semua harus menjaga kelestarian lingkungan agar masyarakat kita semua terbebas dari bahaya oksidan akibat limbah," kata dia.




(U.KR-DDI/T011)

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017