Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala KPP Pratama Pontianak, Nurbaeti Munawaroh mengatakan hingga saat ini realisasi penerimaan pajak untuk wilayah kerjanya sudah mencapai Rp2,1 triliun.
"Dari target penerimaan pajak tahun ini Rp2,94 triliun dan dilihat dari kinerja penerimaan saat ini maka baru mencapai dikisaran 71 persen," ujarnya di Pontianak, Jumat.
Meski sisa waktu tahun ini tinggal beberapa hari pihaknya optimis penerimaan pajak masih dapat dimaksimalkan.
"Kita tetap masih optimis dari target yang ada. Namun kita akui kita juga harus realistis," jelasnya.
Ia memaparkan bahwa dari penerimaan pajak yang ada sektor perdagangan masih mendominasi. Selanjutnya baru disusul oleh jasa, belanja pemerintah, otomotif dan industri pengelolaan.
"Sedangkan untuk penerimaan dari sektor properti saat ini turun. Turunnya penerimaan dari properti bukan karena daya beli masyarakat menurun sebab PPN dari properti tumbuh," kata dia.
Terkait kendala dan tantangan agar penerimaan pajak lebih maksimal ia menyebutkan bahwa kembali masih pada masalah tataran kesadaran wajib pajak itu sendiri.
"Dari total 180 ribu wajib pajak separuhnya adalah dari karyawan dan dalam pembayaran pajak otomatis dari kantor. Namun sisanya adalah usahawan dan itu yang perlu terus kita bina dan awasi dengan maksimal," kata dia.
Tahun depan jelas dia agar penerimaan pajak lebih optimal di Pontianak akan ada dua KPP Pratama agar pengawasan dan pembinaan lebih maksimal lagi.
"Akan ada KPP Pratama Pontianak Barat dan KPP Pratama Pontianak Timur. Adanya dua KPP tersebut tentu agar pengawasan dan pembinaan lebih maksimal lagi," jelasnya.
(KR-DDI/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Dari target penerimaan pajak tahun ini Rp2,94 triliun dan dilihat dari kinerja penerimaan saat ini maka baru mencapai dikisaran 71 persen," ujarnya di Pontianak, Jumat.
Meski sisa waktu tahun ini tinggal beberapa hari pihaknya optimis penerimaan pajak masih dapat dimaksimalkan.
"Kita tetap masih optimis dari target yang ada. Namun kita akui kita juga harus realistis," jelasnya.
Ia memaparkan bahwa dari penerimaan pajak yang ada sektor perdagangan masih mendominasi. Selanjutnya baru disusul oleh jasa, belanja pemerintah, otomotif dan industri pengelolaan.
"Sedangkan untuk penerimaan dari sektor properti saat ini turun. Turunnya penerimaan dari properti bukan karena daya beli masyarakat menurun sebab PPN dari properti tumbuh," kata dia.
Terkait kendala dan tantangan agar penerimaan pajak lebih maksimal ia menyebutkan bahwa kembali masih pada masalah tataran kesadaran wajib pajak itu sendiri.
"Dari total 180 ribu wajib pajak separuhnya adalah dari karyawan dan dalam pembayaran pajak otomatis dari kantor. Namun sisanya adalah usahawan dan itu yang perlu terus kita bina dan awasi dengan maksimal," kata dia.
Tahun depan jelas dia agar penerimaan pajak lebih optimal di Pontianak akan ada dua KPP Pratama agar pengawasan dan pembinaan lebih maksimal lagi.
"Akan ada KPP Pratama Pontianak Barat dan KPP Pratama Pontianak Timur. Adanya dua KPP tersebut tentu agar pengawasan dan pembinaan lebih maksimal lagi," jelasnya.
(KR-DDI/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017