Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akhirnya melakukan ekspor ikan untuk pertama kalinya ke Tiongkok (China) dengan kapasitas 40 ton.

"Kami bekerjasama dengan eksportir dari Tiongkok yang sudah berinvestasi di Kalbar. Mereka meminta kuota ikan dari Kalbar sebanyak 40 ton untuk setiap pemesanan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalbar Gatot Rudiono, di Pontianak, Senin.

Dia menjelaskan, nantinya perusahaan asal Tiongkok tersebut akan membeli ikan dari nelayan lokal Kalbar, dengan spesifikasi ikan yang telah ditetapkan oleh perusahaan tersebut.

"Agar nelayan kita bisa memenuhi permintaan perusahaan, kita telah memberikan pelatihan kepada nelayan tersebut agar bisa menjaga kualitas ikannya dengan baik dan masuk kriteria ekspor," ujarnya pula.

Gatot menjelaskan, untuk saat ini karena kondisi Pelabuhan Pontianak tidak memadai untuk masuk kapal dengan kapasitas 40 ton, maka proses pengiriman akan dilakukan dengan dua tahap, karena kapal yang bisa masuk hanya dengan kapasitas 20 ton.

"Ini memang tidak efisien, karena kita harus melakukan dua kali pengiriman. Namun, paling tidak dari biaya yang dikeluarkan jelas bisa ditekan, karena kita tidak lagi melalui Pelabuhan Tanjungpriok, sehingga investor bisa langsung membawa ikannya ke Tiongkok dari pelabuhan kita," katanya lagi.

Dia menambahkan, ikan itu nantinya akan kembali dijual oleh perusahaan Tiongkok tersebut ke bebarapa negara lainnya. Yang jelas, katanya, dengan adanya investasi dari Tiongkok tersebut, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan nelayan.

"Jika selama ini masyarakat nelayan kita hanya mencari ikan untuk memenuhi kuota masyarakat Kalbar, dengan adanya perusahaan ini, masyarakat nelayan tentu akan lebih giat lagi untuk mencari ikan, karena hasil tangkapan mereka sudah pasti terserap oleh pasar," ujarnya lagi.

Gubernur Kalbar Cornelis memastikan, dengan adanya investasi Tiongkok tersebut, perputaran ekonomi di Kalbar tentu akan bisa semakin baik.

"Belum lama ini, kita telah melakukan ekspor perdana beras. Kali ini kita juga sudah mulai mengekspor sendiri ikan kita, tentunya ini menjadi modal bagi kita dalam meningkatkan perekonomian Kalimantan Barat," kata Cornelis.

Dia berharap, investasi yang masuk tersebut bisa memberikan efek besar bagi masyarakat Kalbar, khususnya bagi nelayan.

"Saya berpesan kepada investor Tiongkok ini agar tidak macam-macam dan dapat memberikan keuntungan bagi nelayan. Jangan melakukan spekulasi harga, jika tidak ingin izinnya kita tarik," kata Cornelis.
(U.KR-RDO/B014)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017