Pontianak (ANTARA) - Bupati Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat Citra Duani bertekad untuk terus meningkatkan hasil tangkapan nelayan di wilayah perairan laut Kepulauan Karimata yang selama ini dimanfaatkan masyarakat luar sebagai andalan ekspor.
"Kami terus mendorong masuknya investor yang bisa menampung hasil tangkapan para nelayan yang ada di Kepulauan Karimata. Dengan harapan Kayong Utara mampu mengekspor sendiri hasil tangkapan laut seperti cumi atau sotong yang banyak terdapat di perairan laut Kepulauan Karimata," kata Citra Duani saat dihubungi di Pontianak, Selasa.
Ia mengatakan, untuk mendukung pencapaian itu, Pemkab Kayong Utara telah menggandeng berbagai pihak dalam meningkatkan kapasitas masyarakat nelayan lokal di Kepulauan Karimata itu.
"Masyarakat nelayan ini harus dibina dan didampingi untuk membuat kelompok nelayan kemudian akan dibantu alat penunjang dan kapal nelayan. Namun yang paling penting kita mengubah pola pikir masyarakat untuk meningkatkan hasil tangkapan laut ramah lingkungan maupun cara mengelola keuangan, sehingga setiap keluarga nelayan menjadi lebih sejahtera," katanya.
Wilayah Kepulauan Karimata terletak di perairan Selat Karimata Barat Daya Kalimantan, atau berjarak sekitar 180 kilometer dari Ibukota Kabupaten Kayong Utara di Sukadana. Wilayah itu banyak memiliki kekayaan laut dan keindahan panorama alam dan pantai yang sangat memikat.
"Di laut itu, beberapa jenis ikan terutama cumi atau sotong, merupakan tangkapan terbesar masyarakat Kepulauan Karimata hingga ratusan kilo bahkan hitungan ton setiap harinya. Dengan menggunakan alat pancing atau rompong para nelayan kita pada musim sotong ini setiap harinya per orang bisa mendapat paling sedikit 50 kilogram. Dengan belasan nelayan di setiap kapal, bila dihitung per kapal per harinya bisa menghasilkan dua hingga tiga ton," ujarnya.
Menurut dia, potensi sotong itu biasa dijual oleh para nelayan ke para penampung yang berasal dari daerah lain yaitu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Cumi yang dijual nelayan kita ke para penampung asal Belitung itu dengan harga Rp50 ribu/kilogram. Di Belitung, cumi itu di jual Rp120 Ribu/kilogramnya. Maka dari itu misalnya kita bisa ekspor, maka nelayan sini bisa jual seharga Rp100 ribu/kilogramnya," katanya.
Seharusnya kata Citra, nelayan-nelayan Karimata itu tidak hanya jadi kuli saja, akan tetapi mereka harus bisa jadi agen-agen supaya mereka menangkap kemudian ditampung dan dijual serta mampu ekspor sendiri. Sehingga dapat menambah penghasilan nelayan dan pendapatan PAD Kabupaten Kayong Utara.
Untuk mewujudkan hal itu, dia menegaskan pihaknya akan menggandeng berbagai pihak. Saat ini Kayong Utara harus gencar membuat program peningkatan kapasitas nelayan dan PAD melalui pendapatan di sektor kelautan dan perikanan.
Ada langkah-langkah yang harus dilakukan, pertama kami harus meningkatkan kapasitas nelayan dulu, jadi nelayan-nelayan harus dibina dan didampingi untuk membuat kelompok nelayan, kemudian dibantu alat penunjang dan kapal, dan yang paling penting merngbah pola pikir masyarakat harus dibawa ke era perubahan, katanya.
Misalnya lanjut Citra, di musim selatan, dalam satu tahun empat sampai lima bulan mereka tidak melaut, caranya bagaimana? Yakni harus ada upaya budidaya keramba ikan, rumput laut dan membuat rompong-rompong sarang-sarang ikan, sehingga produktifitas ikan terus meningkat dan paradigma mencari ikan dirubah menjadi menangkap ikan, sehingga di musim gelombang kuat para nelayan tetap bisa melaut.
"Sehingga ke depannya rencananya untuk percepatan ekspor, kapasitas produksi ikan itu cukup. Selain itu kami akan membangun infrastruktur termasuk sarana komunikasi. Alhamdulillah tahun 2020 kami berhasil masang alat di tower sehingga bisa 4G, tahun ini ada dua tower di Karimata juga akan dipasang," katanya.
Kemudian BBM bersubsidi untuk 3T akan dibuka di sini, kemarin di Pulau Maya sudah berjalan. "Dengan BBM bersubsidi 3T sangat membantu nelayan sehingga biaya ke laut murah, termasuk elpiji supaya murah dan terjangkau oleh masyarakat," ujarnya.
Bupati Kayong Utara bertekad ekspor langsung tangkapan nelayan
Selasa, 13 April 2021 12:12 WIB