Putussibau  (Antara Kalbar) - Kebakaran hebat yang menimpa Rumah Betang Ulu Banua, Dusun Bulan Tinjo, Desa Sayut, Kecamatan Putussibau Selatan, Kapuas Hulu di Provinsi Kalimantan Barat pada Minggu malam menyisakan hanya 10 pintu.

Rumah betang adalah bangunan tradisional berupa rumah komunal yang dihuni bersama oleh sejumlah keluarga.

" Ada 19 bilik (pintu) yang terbakar dan satu warung sembako, yang masih tersisa tinggal 10 pintu," kata Kepala Desa Sayut, Martinus Kalomba ditemui Antara dilokasi kebakaran, Senin.

Pria tersebut tidak mampu menahan air mata yang mengalir saat menceritakan peristiwa pahit yang menimpah warganya.

Menurut Kalomba, di tengah malam buta sekitar pukul 23.30 WIB, dia dibangunkan oleh beberapa warga karena kebakaran dan melihat api berkobar dari arah tengah rumah betang.

Pada saat itu warga rumah berhamburan panik dan berusaha menyelamatkan diri serta harta benda, namun api begitu cepat membesar, hingga akhirnya tidak ada satupun harta benda warga yang bisa diselamatkan, semuanya ludes terbakar.

" Betang itu berdiri sejak tahun 1992, peninggalan nenek dan orang tua kami namun dalam sekejap mata kini tinggal hanya kenangan," ungkap Kalomba sambil menghapus air matanya.

Dirinya berharap, uluran tangan dari semua pihak termasuk pemerintah, agar rumah betang titipan "nenek.moyang" tetap ada dan akan tetap diberikan nama Rumah Betang Ulu Banua.

" Saya khawatir Rumah Betang Ulu Banua hanya sebagai kenangan dan tidak terbangun lagi, saya minta uluran tangan semua pihak termasuk pemerintah untuk membangunnya kembali," pinta Kalomba.



(T.KR-TFT/M007)

Pewarta: Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017