Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalbar Dwi Suslamanto mengatakan, surplus neraca perdagangan luar negeri Kalbar pada triwulan III 2017 adalah yang terbesar dalam lima tahun terakhir.
"Suprlus pada triwulan III 2017 sebesar 337 juta dolar AS," kata Dwi Suslamanto saat Diseminasi Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Kalbar 2017 di Pontianak, Kamis.
Meski surplus, namun total ekspor Kalbar mengalami pelambatan dari 49,95 persen triwulan II 2017 menjadi 26,69 persen pada triwulan III 2017.
Pelambatan ini terutama disebabkan melemahnya ekspor komoditas utama yakni alumina.
Secara total nilai ekspor alumina pada triwulkan III 2017 adalah 68,39 juta dolar AS. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan nilai ekspor triwulan II sebelumnya yakni 90,85 juta dolar AS.
"Angka perlambatan ini mencapai 24,73 persen," kata Dwi Suslamanto.
Pelambatan tersebut didorong oleh pelambatan ekspor alumina untuk tujuan negara utama seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan India.
Peningkatan terjadi untuk ekspor alumina tujuan Tiongkok yakni tumbuh hingga 2,67 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.
(T.T011/I006)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Suprlus pada triwulan III 2017 sebesar 337 juta dolar AS," kata Dwi Suslamanto saat Diseminasi Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Kalbar 2017 di Pontianak, Kamis.
Meski surplus, namun total ekspor Kalbar mengalami pelambatan dari 49,95 persen triwulan II 2017 menjadi 26,69 persen pada triwulan III 2017.
Pelambatan ini terutama disebabkan melemahnya ekspor komoditas utama yakni alumina.
Secara total nilai ekspor alumina pada triwulkan III 2017 adalah 68,39 juta dolar AS. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan nilai ekspor triwulan II sebelumnya yakni 90,85 juta dolar AS.
"Angka perlambatan ini mencapai 24,73 persen," kata Dwi Suslamanto.
Pelambatan tersebut didorong oleh pelambatan ekspor alumina untuk tujuan negara utama seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan India.
Peningkatan terjadi untuk ekspor alumina tujuan Tiongkok yakni tumbuh hingga 2,67 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.
(T.T011/I006)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017