Pontianak (Antara Kalbar) - Inkubator Bisnis Bank Indonesia (InkubBI) Kalimantan Barat meluluskan 355 peserta pelatihan pada semester II tahun 2017.
"Rinciannya, untuk kelas Reguler diikui oleh 15 peserta, kemudian kelas Lapas Kelas IIA Pontianak 40 peserta dan kelas Mahasiswa IAIN Pontianak ada 300 peserta. Total ada 355 peserta yang telah menyelesaikan masa latihannya di InkubBI tahap kedua untuk tahun 2017 ini," kata salah satu pengajar sekaligus pengelola Inkubator Bisnis Bank Indonesia, Hatta Siswa Mahyahya di Pontianak, Sabtu.
Dia menjelaskan, sesuai dengan tujuannya, Program Inkubator Bisnis terus berusaha mencetak wirausaha baru baik di kota maupun di desa dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang kuat.
Kedepan, pihaknya akan melaksanakan program Akselerator Bisnis yang bertujuan melanjutkan program inkubator bisnis dalam bentuk yang lebih professional hingga ke tingkat industri hilir.
"Kita juga akan menjalankan program Trainer yang bertujuan mencetak trainer/pelatih untuk mendirikan Inkubator bisnis di desa-desa. Program Klaster Bisnis bertujuan menghimpun UMKM dalam kesamaan tujuan yaitu klaster UMKM devisa/nilai tukar di perbatasan, Klaster ketahanan pangan/inflasi di desa-desa, dan klaster inklusi keuangan di perkotaan," katanya.
Dia berharap, Program Inkubator Bisnis, Program Akselerator Bisnis, Program Trainer, dan Program Klaster Bisnis dapat membantu mewujudkan UMKM yang berkualitas dan sustain dengan ekosistem yang baik dan berjangka panjang, ada pengembangan kapasitas dan dapat mempermudah akses permodalan ke perbankan dengan adanya pendampingan berkelanjutan.
"Kami yakin, jika dapat dilaksanakan secara sungguh-sungguh maka program-program di atas akan dapat mewujudkan keberpihakan pengembangan UMKM di Indonesia, termasuk keberpihakan industri keuangan. Artinya UMKM dapat menjadi kredibel dimata perbankan dan Investo," kata Hatta.
Ketua Lembaga Swabina Prakarsa, selau pengelola InkubBI, Benyamin Antariksa Lesil mengatakan, selaku pengelola, dirinya sangat bersyukur karena selama ini Bank Indonesia memberikan komitmen yang kuat untuk selalu mendukung berbagai kegiatan yang ada.
"Kita juga berterimakasih kepada pihak lainnya yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk melatih peserta dan memberikan dukungan untuk menjalankan program ini," katanya.
Ditempat yang sama, Plt Kepala Bank Indonesia perwakilan Kalimantan Barat, Dwi Suslamanto mengharapkan agar InkubBI bisa terus berkembang dan lebih baik kedepan.
"Sesuai dengan arahan dari Gubernur BI, bahwa kami harus bisa melakukan "Outstanding" atau hal yang luar biasa untuk menjadi lebih baik. Hal ini juga berpengaruh pada InkubBI sebagai salah satu program Bank Indonesia," tuturnya.
Dwi menjelaskan, pihaknya akan melakukan penguatan pada beberapa sisi, dimana pada materi pelatihan akan ada pegawai dari Bank Indonesia yang juga ikut memberikan materi.
"Ini semua kita lakukan untuk memaksimalkan program ini, agar bisa lebih baik ke depan," kata Dwi.
(KR-RDO/T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Rinciannya, untuk kelas Reguler diikui oleh 15 peserta, kemudian kelas Lapas Kelas IIA Pontianak 40 peserta dan kelas Mahasiswa IAIN Pontianak ada 300 peserta. Total ada 355 peserta yang telah menyelesaikan masa latihannya di InkubBI tahap kedua untuk tahun 2017 ini," kata salah satu pengajar sekaligus pengelola Inkubator Bisnis Bank Indonesia, Hatta Siswa Mahyahya di Pontianak, Sabtu.
Dia menjelaskan, sesuai dengan tujuannya, Program Inkubator Bisnis terus berusaha mencetak wirausaha baru baik di kota maupun di desa dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang kuat.
Kedepan, pihaknya akan melaksanakan program Akselerator Bisnis yang bertujuan melanjutkan program inkubator bisnis dalam bentuk yang lebih professional hingga ke tingkat industri hilir.
"Kita juga akan menjalankan program Trainer yang bertujuan mencetak trainer/pelatih untuk mendirikan Inkubator bisnis di desa-desa. Program Klaster Bisnis bertujuan menghimpun UMKM dalam kesamaan tujuan yaitu klaster UMKM devisa/nilai tukar di perbatasan, Klaster ketahanan pangan/inflasi di desa-desa, dan klaster inklusi keuangan di perkotaan," katanya.
Dia berharap, Program Inkubator Bisnis, Program Akselerator Bisnis, Program Trainer, dan Program Klaster Bisnis dapat membantu mewujudkan UMKM yang berkualitas dan sustain dengan ekosistem yang baik dan berjangka panjang, ada pengembangan kapasitas dan dapat mempermudah akses permodalan ke perbankan dengan adanya pendampingan berkelanjutan.
"Kami yakin, jika dapat dilaksanakan secara sungguh-sungguh maka program-program di atas akan dapat mewujudkan keberpihakan pengembangan UMKM di Indonesia, termasuk keberpihakan industri keuangan. Artinya UMKM dapat menjadi kredibel dimata perbankan dan Investo," kata Hatta.
Ketua Lembaga Swabina Prakarsa, selau pengelola InkubBI, Benyamin Antariksa Lesil mengatakan, selaku pengelola, dirinya sangat bersyukur karena selama ini Bank Indonesia memberikan komitmen yang kuat untuk selalu mendukung berbagai kegiatan yang ada.
"Kita juga berterimakasih kepada pihak lainnya yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk melatih peserta dan memberikan dukungan untuk menjalankan program ini," katanya.
Ditempat yang sama, Plt Kepala Bank Indonesia perwakilan Kalimantan Barat, Dwi Suslamanto mengharapkan agar InkubBI bisa terus berkembang dan lebih baik kedepan.
"Sesuai dengan arahan dari Gubernur BI, bahwa kami harus bisa melakukan "Outstanding" atau hal yang luar biasa untuk menjadi lebih baik. Hal ini juga berpengaruh pada InkubBI sebagai salah satu program Bank Indonesia," tuturnya.
Dwi menjelaskan, pihaknya akan melakukan penguatan pada beberapa sisi, dimana pada materi pelatihan akan ada pegawai dari Bank Indonesia yang juga ikut memberikan materi.
"Ini semua kita lakukan untuk memaksimalkan program ini, agar bisa lebih baik ke depan," kata Dwi.
(KR-RDO/T011)
Editor : Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017