Singkawang (Antaranews Kalbar) - Wali Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Tjhai Chui Mie mengajak masyarakat kota setempat untuk bersama-sama memerangi peredaran narkoba dan perilaku "ngelem" yang sudah merambah kepada anak-anak.
"Narkoba sangat merusak generasi bangsa, begitu juga dengan perilaku `ngelem`. Untuk itu mari sama-sama kita perangi," kata Tjhai Chui Mie, Selasa.
Menurut dia, peredaran narkoba dan perilaku "ngelem" saat ini sudah merambah ke anak-anak. Bila masa anak-anak dan remaja sudah rusak karena narkoba dan "ngelem", maka suram bahkan hancurlah masa depannya.
"Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba," ujarnya.
Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja. Masalah akan menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja.
Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. "Maka bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS," tuturnya.
Kehilangan remaja sama halnya dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa. "Untuk memerangi peredaran barang haram ini, perlu kerjasama dan dukungan semua pihak agar anak-anak kita tidak menjadi korban penyalahgunaan narkoba," katanya.
Di samping itu, dia juga akan memberikan penerangan kepada tempat-tempat yang gelap, supaya tidak menjadi titik kumpul bagi anak-anak untuk melakukan perbuatan yang negatif.
"Mana tempat-tempat yang gelap, semua akan kita terangkan. Supaya tidak menjadi titik kumpul bagi anak-anak untuk melakukan perbuatan yang negatif," katanya.
(U.KR-RDO/S023)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Narkoba sangat merusak generasi bangsa, begitu juga dengan perilaku `ngelem`. Untuk itu mari sama-sama kita perangi," kata Tjhai Chui Mie, Selasa.
Menurut dia, peredaran narkoba dan perilaku "ngelem" saat ini sudah merambah ke anak-anak. Bila masa anak-anak dan remaja sudah rusak karena narkoba dan "ngelem", maka suram bahkan hancurlah masa depannya.
"Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba," ujarnya.
Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja. Masalah akan menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja.
Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. "Maka bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS," tuturnya.
Kehilangan remaja sama halnya dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa. "Untuk memerangi peredaran barang haram ini, perlu kerjasama dan dukungan semua pihak agar anak-anak kita tidak menjadi korban penyalahgunaan narkoba," katanya.
Di samping itu, dia juga akan memberikan penerangan kepada tempat-tempat yang gelap, supaya tidak menjadi titik kumpul bagi anak-anak untuk melakukan perbuatan yang negatif.
"Mana tempat-tempat yang gelap, semua akan kita terangkan. Supaya tidak menjadi titik kumpul bagi anak-anak untuk melakukan perbuatan yang negatif," katanya.
(U.KR-RDO/S023)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018