Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar Dwi Suslamanto mengingatkan bahwa normalisasi kebijakan moneter negara maju akan menjadi salah satu tantangan ekonomi nasional termasuk Kalimantan Barat.

"Secara global, meskipun secara umum relatif mereda namun tantangan ekonomi dunia masih terganggu termasuk oleh normalisasi kebijakan moneter negara maju. Kalbar tentu sangat berpengaruh akan hal itu karena selama ini kinerja ekonomi kita masih ditopang oleh ekspor," ujarnya di Pontianak, Rabu.

Ia menambahkan tidak kalah penting juga, kondisi geopolitik dan sinyal peningkatan harga minyak dunia akan mempengaruhi kestabilan ekonomi global.

"Untuk secara nasional sendiri tantangan akan berasal dari konsilidasi korporasi yang terus berlanjut dan intermediasi perbankan yang belum kuat," kata dia.

Posisi tantangan Kalbar kembali berkaitan dengan ekspor, yakni adanya indikasi perlambatan harga komoditas dunia, faktor cuaca yang mempengaruhi inflasi dan masih berlanjutnya kontraksi sektor tertentu dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

"Untuk persoalan inflasi, di Kalbar yang rawan karena faktor cuaca khususnya dalam hal produk pangan. Harga pangan tidak stabil karena cuaca sehingga mendorong inflasi," katanya.

Terkait sistem keuangan di Kalbar pada 2018 ia memprediksikan akan lebih baik dari tahun sebelumnya seiring perekonomian yang juga membaik.

"Dana Pihak Ketiga atau DPK dan penyaluran kredit kita perkirakan akan lebih baik pada 2018 ini," jelas dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018