Pontianak (Antaranews Kalbar) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak Kalimantan Barat menyatakan, pihaknya saat ini sedang mencari donatur untuk rencana pembuatan TPS terapung (tempat pembuangan sampah sementara) yang akan ditempatkan di kawasan pemukiman pinggiran Sungai Kapuas di kota itu.
"Kami memang mau mencari beberapa donatur, karena untuk kebersihan ini tidak bisa hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga tanggung jawab bersama, baik masyarakat dan pihak-pihak swasta lainnya," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak, Sri Sujiarti di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan, pihaknya menargetkan pembuatan TPS terapung bagi warga yang tinggal di bantaran Sungai Kapuas tahun 2018. Jumlahnya sekitar enam hingga delapan unit yang akan disimpan di tepi water front.
"Tetapi rencana tersebut terkendala anggaran, karena memerlukan Rp1 miliar untuk membuat TPS terapung dan alat operasional lainnya," ungkapnya.
Untuk dermaganya saja membutuhkan sebesar Rp700 jutaan, kemudian kapal motornya dan mesinnya sekitar Rp200 jutaan sehingga dengan TPS terapungnya sekitar Rp1 miliar, katanya.
"Sementara untuk jumlah TPS terapungnya, akan menyesuaikan per kelurahan yang ada di sekitar bantaran Sungai Kapuas," ujarnya.
Ia menambahkan, model operasional TPS terapung tersebut, yakni dari TPS itu akan dibawa atau ditarik menggunakan kapal motor ke dermaga khusus yang rencananya akan di tempatkan di kawasan Pasar Puring, Kecamatan Pontianak Utara, kemudian diangkut ke TPA Batu Layang.
Menurut dia, rencana TPS terapung tersebut muncul guna menciptakan lingkungan Sungai Kapuas bersih dari sampah, karena masyarakat yang tinggal di tepi sungai, seperti di Kelurahan Dalam Bugis atau Benua Melayu Laut, TPS terlalu jauh dari TPS terdekat, karena pemukiman masyarakatnya berada di tepian sungai.?
"Di tepi sungai itu kami melihat bahwa penduduknya cenderung membuang sampah ke sungai. Dan selama ini, warga berdalih sampah-sampah yang ada di kolong rumah mereka merupakan sampah kiriman ketika air pasang," katanya.
Ia menambahkan, bisa saja kecenderungan membuang sampah di sungai diakibatkan lokasi TPS yang jauh, sehingga akan kami sediakan TPS terapung bagi masyarakat di kawasan bantaran Sungai Kapuas.
"Jika rencana ini berjalan, Pontianak akan jadi kota pertama yang punya TPS terapung," ujar Sri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Kami memang mau mencari beberapa donatur, karena untuk kebersihan ini tidak bisa hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga tanggung jawab bersama, baik masyarakat dan pihak-pihak swasta lainnya," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak, Sri Sujiarti di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan, pihaknya menargetkan pembuatan TPS terapung bagi warga yang tinggal di bantaran Sungai Kapuas tahun 2018. Jumlahnya sekitar enam hingga delapan unit yang akan disimpan di tepi water front.
"Tetapi rencana tersebut terkendala anggaran, karena memerlukan Rp1 miliar untuk membuat TPS terapung dan alat operasional lainnya," ungkapnya.
Untuk dermaganya saja membutuhkan sebesar Rp700 jutaan, kemudian kapal motornya dan mesinnya sekitar Rp200 jutaan sehingga dengan TPS terapungnya sekitar Rp1 miliar, katanya.
Baca juga:
Bersih-bersih sampah di Sungai Kapuas
Tempat Pembuangan Sampah Memerlukan Dana Rp5 Miliar
Warga Perbatasan Minta Dibangun Tempat Pembuangan Sampah
Singkawang Tambah TPS Dan Armada Sampah
Dinas Kebersihan Sintang Kesulitan Lahan Tempatkan TPS
Bersih-bersih sampah di Sungai Kapuas
Tempat Pembuangan Sampah Memerlukan Dana Rp5 Miliar
Warga Perbatasan Minta Dibangun Tempat Pembuangan Sampah
Singkawang Tambah TPS Dan Armada Sampah
Dinas Kebersihan Sintang Kesulitan Lahan Tempatkan TPS
"Sementara untuk jumlah TPS terapungnya, akan menyesuaikan per kelurahan yang ada di sekitar bantaran Sungai Kapuas," ujarnya.
Ia menambahkan, model operasional TPS terapung tersebut, yakni dari TPS itu akan dibawa atau ditarik menggunakan kapal motor ke dermaga khusus yang rencananya akan di tempatkan di kawasan Pasar Puring, Kecamatan Pontianak Utara, kemudian diangkut ke TPA Batu Layang.
Menurut dia, rencana TPS terapung tersebut muncul guna menciptakan lingkungan Sungai Kapuas bersih dari sampah, karena masyarakat yang tinggal di tepi sungai, seperti di Kelurahan Dalam Bugis atau Benua Melayu Laut, TPS terlalu jauh dari TPS terdekat, karena pemukiman masyarakatnya berada di tepian sungai.?
"Di tepi sungai itu kami melihat bahwa penduduknya cenderung membuang sampah ke sungai. Dan selama ini, warga berdalih sampah-sampah yang ada di kolong rumah mereka merupakan sampah kiriman ketika air pasang," katanya.
Ia menambahkan, bisa saja kecenderungan membuang sampah di sungai diakibatkan lokasi TPS yang jauh, sehingga akan kami sediakan TPS terapung bagi masyarakat di kawasan bantaran Sungai Kapuas.
"Jika rencana ini berjalan, Pontianak akan jadi kota pertama yang punya TPS terapung," ujar Sri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018