Pontianak (Antaranews Kalbar) - Sebanyak 22 desa yang ada di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat masuk dalam usulan Program Nasional Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) 2018.
"Program Pamsimas tersebut bertujuan untuk meningkatkan jumlah fasilitas atau kemudahan akses pelayanan air minum dan sanitasi yang berkelanjutan serta meningkatkan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. Peruntukannya bagi warga masyarakat kurang terlayani termasuk masyarakat berpendapatan rendah di wilayah perdesaan," ujar
Koordinator Kabupaten Program Pamsima II, Meizeren Zain I saat dihubungi di Bengkayang, Rabu.
Ia menambahkan hadirnya program tersebut juga dalam rangka mendukung pencapaian target MDGs (sektor air minum dan sanitasi) melalui pengarusutamaan dan perluasan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat.
Baca juga: Ratusan Keluarga Bengkayang Dapat Program Air Bersih
"Program Pamsimas 2018 sumber dananya dari APBN, APBD dan sumber pendanaan APBD non-sharing," kata dia.
Meizeren merincikan dari 22 desa, terdapat 16 desa dalam Pimsimas tersebut bersumber dari APBN. Nilai usulan dari 16 desa tersebut sebesar Rp5,6 miliar.
"Sisa desa lainnya yakni untuk empat desa dari APBD Kabupaten Bengkayang dengan nilai sebesar Rp1,4 miliar dan dua desa lainnya bersumber dari pendanaan APBD non-sharing dengan nilai Rp742, 860 juta," katanya.
Berkaca pengalaman tahun lalu sebutnya untuk Pamsimas telah berjalan lancar. Namun hanya ada beberapa desa saja mengalami kendala terutama di "sharing" dana desa yang terlambat pencairannya.
"Untuk tahun ini kita berharap Pamsimas berjalan lancar dan melalui program tersebut memberikan dampak luas bagi kemajuan masyarakat desa," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Program Pamsimas tersebut bertujuan untuk meningkatkan jumlah fasilitas atau kemudahan akses pelayanan air minum dan sanitasi yang berkelanjutan serta meningkatkan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. Peruntukannya bagi warga masyarakat kurang terlayani termasuk masyarakat berpendapatan rendah di wilayah perdesaan," ujar
Koordinator Kabupaten Program Pamsima II, Meizeren Zain I saat dihubungi di Bengkayang, Rabu.
Ia menambahkan hadirnya program tersebut juga dalam rangka mendukung pencapaian target MDGs (sektor air minum dan sanitasi) melalui pengarusutamaan dan perluasan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat.
Baca juga: Ratusan Keluarga Bengkayang Dapat Program Air Bersih
"Program Pamsimas 2018 sumber dananya dari APBN, APBD dan sumber pendanaan APBD non-sharing," kata dia.
Meizeren merincikan dari 22 desa, terdapat 16 desa dalam Pimsimas tersebut bersumber dari APBN. Nilai usulan dari 16 desa tersebut sebesar Rp5,6 miliar.
"Sisa desa lainnya yakni untuk empat desa dari APBD Kabupaten Bengkayang dengan nilai sebesar Rp1,4 miliar dan dua desa lainnya bersumber dari pendanaan APBD non-sharing dengan nilai Rp742, 860 juta," katanya.
Berkaca pengalaman tahun lalu sebutnya untuk Pamsimas telah berjalan lancar. Namun hanya ada beberapa desa saja mengalami kendala terutama di "sharing" dana desa yang terlambat pencairannya.
"Untuk tahun ini kita berharap Pamsimas berjalan lancar dan melalui program tersebut memberikan dampak luas bagi kemajuan masyarakat desa," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018