Pontianak (Antaranews Kalbar) - Aliansi Jurnalis Independen Pontianak bekerja sama dengan Google News Initiative dan Internews menggelar kegiatan Workshop Hoax Busting and Digital Hygiene bagi mahasiswa dan masyarakat umum yang dilaksanakan di Aula LPP RRI Pontianak, Jumat.

Ketua AJI Pontianak, Dian Lestari mengatakan kegiatan ini dilaksanakan untuk mencegah peredaran hoax yang semakin masif beredar di tengah masyarakat.

"Berdasarkan informasi dari bidang Cyber Crime Polda Kalbar, sejak Januari-Maret terjadi kenaikan hingga 300 persen informasi hoax di tengah masyarakat, dibanding medio yang sama tahun 201 lalu. Hal ini diprediksi akan terus meningkat pada saat menjelang hari H Pilkada," kata Dian.

Menurutnya, ini tentu menjadi perhatian serius bagi kita karena dengan banyaknya berita berisi kebohongan, tentu ini menjadi hal yang menyesatkan masyarakat dan dapat menimbulkan berbagai hal negatif, termasuk potensi konflik yang ada.

Baca juga: Facebook ancam hapus akun penyebar hoax

"Diharapkan dengan kegiatan ini, kita bisa bersama-sama mencegah berita hoax tersebut, salah satunya dengan mengetahui bagaimana berita hoax tersebut," tuturnya.

Pada kegiatan itu, panitia menghadirkan tiga nara sumber, Andi Fachrizal dari Mongabay Indonesia, Aribowo dan Ehdo Sinaga trainer bersertifikat Google News Initiative.

Di tempat yang sama, Koordinator Internews, Arfi Bambani mengatakan, Indonesia merupakan salah satu pengguna internet terbesar, dimana google merasa memiliki andil besar dalam mengantisipasi penyebaran berita hoax bagaimana menggunakan tols yang ada di internet untuk mengecek keaslian dari suatu berita atau informasi.

Baca juga: Mafindo ingatkan ancaman penyebaran berita bohong

"Melalui kegiatan ini, kita akan memberikan masukan kepada peserta untuk menggunakan tols-tols yang ada di internet, agar bisa memverifikasi berita atau informasi HOAX yang beredar di dunia maya," katanya

Sementara itu, Kepala LPP RRI Pontianak, Sofrani Razak mengatakan, sebagai salah satu lembaga penyiaran publik yang langsung bertanggung jawab kepada presiden, pihaknya akan selalu independen dan terus memerangi hoax.

Untuk itu, RRI akan memanfaatkan peran strategisnya sebagai media yang berdiri di tengah-tengah kesimpangsiuran informasi akibat maraknya berita hoax di media sosial.

"RRI akan menjadi garda terdepan dalam menyampaikan informasi yang jauh dari hoax. Posisi itu akan menjadikan RRI sebagai media rujukan bagi mereka yang membutuhkan informasi yang benar, proporsional, dan berimbang. Selain juga menjadi tempat bagi masyarakat untuk menyampaikan harapan dan aspirasinya," tuturnya.

Baca juga: AMPI ajak tangkal" hoax"

Dia berharap, peserta yang mengikuti kegiatan ini, bisa memberikan informasi dari materi yang didapatnya kepada masyarakat, agar kita bisa bersama-sama mengantisipasi berita hoax di tengah masyarakat.
   

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018