Pontianak (Antaranews Kalbar) - Akademisi Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak, Prof Abdul Hamid menyatakan, perlu dilakukan riset khusus di Kota Pontianak. Riset ini guna mengetahui moda transportasi yang cocok untuk mengatasi kemacetan di Kota Pontianak.
"Sekarang sudah `booming` kendaraan baik roda dua dan empat akibatnya transportasi umum menjadi macet, sehingga diperlukan riset tentang transportasi massal akibat kendaraan pribadi yang menyebabkan kemacetan di jam-jam sibuk itu," kata Abdul Hamid di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan, melalui riset itulah, nantinya bisa dilihat transportasi massal apa yang cocok untuk Kota Pontianak, apakah bus, trem, atau yang lainnya, karena Pontianak wilayahnya kecil tapi penduduk banyak.
Ia menambahkan, saat ini dengan jumlah penduduk yang banyak, sementara harga tanah di kawasan Kecamatan Pontianak Barat, Pontianak Kota, Pontianak Selatan, dan Pontianak Tenggara mahal, akhirnya perumahan mulai berkembang ke daerah Pontianak Timur dan Pontianak Utara sehingga pusat kemacetan pindah ke dua kecamatan yang dihubungkan oleh Jembatan Kapuas I dan Landak.
"Jika tidak ada langkah cepat, maka permasalahan kemacetan akan semakin besar. Rumusan seperti apa transportasi massal yang harus diterapkan harus segera didapat," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Abdul Hamid menambahkan, moda transportasi yang telah berjalan saat ini harus dievaluasi, dan dilakukan tidak hanya dengan pendekatan teknis tapi juga sosial budaya. "Karena kalau mau mengadopsi alat transportasi dari negara mana pun, belum tentu cocok dengan keadaan Pontianak," katanya.
Sebelumnya, Pakar Transportasi dari Untan Dr Slamet Widodo juga mengatakan, Pemkot Pontianak dan Provinsi Kalbar, harusnya sudah memikirkan moda transportasi massal dalam mengurangi tingkat kemacetan di Pontianak.
"Karena kemacetan di Kota Pontianak, saat ini akibat dari minimnya moda transportasi massal, sehingga masyarakat cenderung memilih menggunakan kendaraan pribadi dalam melakukan aktivitasnya," katanya.
Menurut dia, pemerintah harus menyediakan moda transportasi massal yang nyaman dan berkeselamatan dalam menarik minat masyarakatnya untuk berpindah dari kendaraan pribadi lalu menggunakan jasa transportasi massal tersebut.
"Apalagi dari data terakhir, rata-rata satu penduduk Kota Pontianak memiliki satu kendaraan, baik itu kendaraan roda dua dan empat, sehingga bisa berdampak semakin padatnya kendaraan di jalan raya," katanya.
Baca juga: Polda: Kemacetan Di Pontianak Dipicu Ketidaksiplinan Masyarakat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Sekarang sudah `booming` kendaraan baik roda dua dan empat akibatnya transportasi umum menjadi macet, sehingga diperlukan riset tentang transportasi massal akibat kendaraan pribadi yang menyebabkan kemacetan di jam-jam sibuk itu," kata Abdul Hamid di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan, melalui riset itulah, nantinya bisa dilihat transportasi massal apa yang cocok untuk Kota Pontianak, apakah bus, trem, atau yang lainnya, karena Pontianak wilayahnya kecil tapi penduduk banyak.
Ia menambahkan, saat ini dengan jumlah penduduk yang banyak, sementara harga tanah di kawasan Kecamatan Pontianak Barat, Pontianak Kota, Pontianak Selatan, dan Pontianak Tenggara mahal, akhirnya perumahan mulai berkembang ke daerah Pontianak Timur dan Pontianak Utara sehingga pusat kemacetan pindah ke dua kecamatan yang dihubungkan oleh Jembatan Kapuas I dan Landak.
"Jika tidak ada langkah cepat, maka permasalahan kemacetan akan semakin besar. Rumusan seperti apa transportasi massal yang harus diterapkan harus segera didapat," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Abdul Hamid menambahkan, moda transportasi yang telah berjalan saat ini harus dievaluasi, dan dilakukan tidak hanya dengan pendekatan teknis tapi juga sosial budaya. "Karena kalau mau mengadopsi alat transportasi dari negara mana pun, belum tentu cocok dengan keadaan Pontianak," katanya.
Sebelumnya, Pakar Transportasi dari Untan Dr Slamet Widodo juga mengatakan, Pemkot Pontianak dan Provinsi Kalbar, harusnya sudah memikirkan moda transportasi massal dalam mengurangi tingkat kemacetan di Pontianak.
"Karena kemacetan di Kota Pontianak, saat ini akibat dari minimnya moda transportasi massal, sehingga masyarakat cenderung memilih menggunakan kendaraan pribadi dalam melakukan aktivitasnya," katanya.
Menurut dia, pemerintah harus menyediakan moda transportasi massal yang nyaman dan berkeselamatan dalam menarik minat masyarakatnya untuk berpindah dari kendaraan pribadi lalu menggunakan jasa transportasi massal tersebut.
"Apalagi dari data terakhir, rata-rata satu penduduk Kota Pontianak memiliki satu kendaraan, baik itu kendaraan roda dua dan empat, sehingga bisa berdampak semakin padatnya kendaraan di jalan raya," katanya.
Baca juga: Polda: Kemacetan Di Pontianak Dipicu Ketidaksiplinan Masyarakat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018