Pontianak (Antaranews Kalbar) - Cawagub Kalbar nomor urut 2 Suryadman Gidot mengajak seluruh kader partai pengusung Karolin-Gidot untuk merapatkan barisan dalam mengantisipasi ancaman isu yang terus menerpa mereka menjelang Pilkada Kalbar 2018.
"Saya mengajak seluruh kader parpol pengusung maupun pendukung untuk solid dalam memenangkan pasangan Karolin-Gidot dalam Pilgub Kalbar 2018 dan dapat mengantisipasi berbagai isu yang menerpa kami," kata Gidot, saat menyampaikan sambutan dalam Rakerdasus DCP PDI Perjuangan Kubu Raya, Minggu.
Menurutnya, musim politik saat ini mengakibatkan banyak isu politik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Untuk itu, selaku kader baik PDI Perjuangan, Partai Demokrat, dan PKPI untuk bergandengan tangan, bergotong royong satu dengan yang lain, tanpa melihat kepentingan-kepentingan sesaat, kepentingan-kepentingan pribadi.
"Yang kita lakukan adalah hanya semata-mata untuk kepentingan Kalimantan Barat dan NKRI. Untuk itu PDI Perjuangan yang ada di Kubu Raya, Partai Demokrat, PKPI, mari kita bergandengan tangan, bahu membahu, bergotong royong, karena kemenangan Karolin-Gidot bukan semata-mata kemenangan kami, tapi kemenangan partai yang mengusung," tuturnya.
Gidot mengatakan, apapun isu yang ingin menghantam pasangan yang diusung oleh tiga parpol tersebut, jika masing-masing saling kompak, maka isu itu tidak menjadi persolan yang berarti.
"Isu yang disebar ke kami ini, Karolin dan saya calon yang masih berusia muda. Sama-sama kita saksikan di debat pertama, di situ telah kita tunjukkan kualitas dari pasangan lain," katanya.
Bupati Bengkayang dua periode yang sedang mengambil cuti masa kampanye itu menambahkan, diusungnya Karolin-Gidot dalam Pilgub Kalbar 2018 oleh tiga partai politik gabungan, yakni PDI Perjuangan, Partai Demokrat, dan PKPI karena masing-masing ketua umum menilai, kebersamaan antara kader terbaik partai ini telah membawa perubahan yang sangat baik bagi Kalbar.
Menurutnya, selama 10 tahun bersama-sama, dua periode Cornelis dan Christiandy Sanjaya memimpin, pembangun Kalimantan Barat jauh lebih baik dari pada pemerintahan sebelumnya.
"Dengan latar belakang itu pulalah, Ketua Umum PDI Perjuangan ibu Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Demokrat bapak SBY, dan Ketua PKPI bapak Hendropriyono memutuskan agar keberlangsungan dari pada apa yang sudah dilakukan oleh bapak Cornelis dan Christiandy selama 10 tahun, perlu dan layak untuk dilanjutkan agar terjadi pembangunan yang merata di seluruh Kalimantan Barat," kata Gidot.
Gidot mengakui, program pembangunan yang cukup pesat selama 10 tahun di bawah kepemimpinan Cornelis-Christiandy memang ada yang belum tuntas. Oleh karenanya, Karolin-Gidot siap melanjutkan kerja-kerja pemerintah provinsi sebelumnya.
"Banyak kemajuan-kemajuan yang sudah dicapai. Tetapi harus kita akui juga, masih ada pekerjaan yang harus kita tuntaskan dan kita selesaikan di waktu-waktu ke depan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Saya mengajak seluruh kader parpol pengusung maupun pendukung untuk solid dalam memenangkan pasangan Karolin-Gidot dalam Pilgub Kalbar 2018 dan dapat mengantisipasi berbagai isu yang menerpa kami," kata Gidot, saat menyampaikan sambutan dalam Rakerdasus DCP PDI Perjuangan Kubu Raya, Minggu.
Menurutnya, musim politik saat ini mengakibatkan banyak isu politik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Untuk itu, selaku kader baik PDI Perjuangan, Partai Demokrat, dan PKPI untuk bergandengan tangan, bergotong royong satu dengan yang lain, tanpa melihat kepentingan-kepentingan sesaat, kepentingan-kepentingan pribadi.
"Yang kita lakukan adalah hanya semata-mata untuk kepentingan Kalimantan Barat dan NKRI. Untuk itu PDI Perjuangan yang ada di Kubu Raya, Partai Demokrat, PKPI, mari kita bergandengan tangan, bahu membahu, bergotong royong, karena kemenangan Karolin-Gidot bukan semata-mata kemenangan kami, tapi kemenangan partai yang mengusung," tuturnya.
Gidot mengatakan, apapun isu yang ingin menghantam pasangan yang diusung oleh tiga parpol tersebut, jika masing-masing saling kompak, maka isu itu tidak menjadi persolan yang berarti.
"Isu yang disebar ke kami ini, Karolin dan saya calon yang masih berusia muda. Sama-sama kita saksikan di debat pertama, di situ telah kita tunjukkan kualitas dari pasangan lain," katanya.
Bupati Bengkayang dua periode yang sedang mengambil cuti masa kampanye itu menambahkan, diusungnya Karolin-Gidot dalam Pilgub Kalbar 2018 oleh tiga partai politik gabungan, yakni PDI Perjuangan, Partai Demokrat, dan PKPI karena masing-masing ketua umum menilai, kebersamaan antara kader terbaik partai ini telah membawa perubahan yang sangat baik bagi Kalbar.
Menurutnya, selama 10 tahun bersama-sama, dua periode Cornelis dan Christiandy Sanjaya memimpin, pembangun Kalimantan Barat jauh lebih baik dari pada pemerintahan sebelumnya.
"Dengan latar belakang itu pulalah, Ketua Umum PDI Perjuangan ibu Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Demokrat bapak SBY, dan Ketua PKPI bapak Hendropriyono memutuskan agar keberlangsungan dari pada apa yang sudah dilakukan oleh bapak Cornelis dan Christiandy selama 10 tahun, perlu dan layak untuk dilanjutkan agar terjadi pembangunan yang merata di seluruh Kalimantan Barat," kata Gidot.
Gidot mengakui, program pembangunan yang cukup pesat selama 10 tahun di bawah kepemimpinan Cornelis-Christiandy memang ada yang belum tuntas. Oleh karenanya, Karolin-Gidot siap melanjutkan kerja-kerja pemerintah provinsi sebelumnya.
"Banyak kemajuan-kemajuan yang sudah dicapai. Tetapi harus kita akui juga, masih ada pekerjaan yang harus kita tuntaskan dan kita selesaikan di waktu-waktu ke depan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018