Jakarta (Antaranews Kalbar)- Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UN) terutama yang berbasis komputer atau UNBK tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat diwarnai gangguan "server" atau peladen yang mengakibatkan soal tidak bisa diakses.
"Tadi pagi seharusnya anak saya ujian pukul 7.30 WIB, namun diundur setengah jam karena kendala 'server'," ujar seorang wali murid, Inung Kurnia, di Jakarta, Senin.
Inung menjelaskan anaknya bersekolah di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Khairiyah, Mamp-ang, Jakarta Selatan. Seharusnya anaknya sudah selesai mengikuti ujian pada pukul 09.30 WIB, namun karena kendala "server" mundur hingga kemudian selesai ujian pada pukul 10.30 WIB.
Meski demikian, ia mengaku anaknya tak menemui kesulitan dalam mengikuti UN untuk tingkat SMP tersebut.
Baca juga: Telkom Regional 5 buka akses satelit
Orang tua murid lainnya yakni, Rini Suryati, mengaku khawatir dengan kendala "server" yang terjadi saat UN tersebut. Pasalnya anaknya, Fira, yang bersekolah di SMPN 4 Bogor, Jawa Barat, seharusnya sudah mengikuti ujian pada sesi kedua yang dimulai pukul 10.00 WIB.
"Namun, diundur hingga pukul 13.00 WIB karena kendala 'server'," ungkap Rini.
Kendala "server" tidak hanya terjadi di DKI Jakarta dan Bogor, tetapi juga di sejumlah daerah seperti Malang dan juga DI Yogyakarta.
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Hamid Muhammad, mengatakan kendala "server" memang hal yang lumrah terjadi saat UNBK. Saat ini kendala tersebut ditangani oleh pihak Puspendik.
"Kami sudah meminta pihak Puspendik untuk mengatasi persoalan kendala "server" ini," kata Hamid.
Baca juga: 9.597 siswa SMP siap UNBK
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud, Totok Suprayitno, mengatakan pihaknya memberikan keleluasaan kepada pihak sekolah untuk memundurkan jadwal ujian hingga persoalan "server" teratasi.
"Sekolah bisa memundurkan jadwal ujian, sampai persoala 'server' ini selesai," kata Totok.
Sebanyak 4.296.557 siswa SMP dan MTs mengikuti UN yang diselenggarakan pada 23 April hingga 26 April 2018. Dari jumlah tersebut, peserta yang mengikuti UNBK sebanyak 63 persen atau 2.694.692 siswa dan UNKP diikuti 1.601.865 siswa atau 37 persen.
UN untuk tingkat SMP mengujikan empat mata pelajaran yakni Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Pada tahun ini, hanya dua provinsi yang menyelenggarakan UNBK 100 persen yakni DKI Jakarta dan DI Yogyakarta.
Untuk UN susulan sendiri akan dilangsungkan pada 8 dan 9 Mei 2018, serta pengumuman pada 23 Mei.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Tadi pagi seharusnya anak saya ujian pukul 7.30 WIB, namun diundur setengah jam karena kendala 'server'," ujar seorang wali murid, Inung Kurnia, di Jakarta, Senin.
Inung menjelaskan anaknya bersekolah di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Khairiyah, Mamp-ang, Jakarta Selatan. Seharusnya anaknya sudah selesai mengikuti ujian pada pukul 09.30 WIB, namun karena kendala "server" mundur hingga kemudian selesai ujian pada pukul 10.30 WIB.
Meski demikian, ia mengaku anaknya tak menemui kesulitan dalam mengikuti UN untuk tingkat SMP tersebut.
Baca juga: Telkom Regional 5 buka akses satelit
Orang tua murid lainnya yakni, Rini Suryati, mengaku khawatir dengan kendala "server" yang terjadi saat UN tersebut. Pasalnya anaknya, Fira, yang bersekolah di SMPN 4 Bogor, Jawa Barat, seharusnya sudah mengikuti ujian pada sesi kedua yang dimulai pukul 10.00 WIB.
"Namun, diundur hingga pukul 13.00 WIB karena kendala 'server'," ungkap Rini.
Kendala "server" tidak hanya terjadi di DKI Jakarta dan Bogor, tetapi juga di sejumlah daerah seperti Malang dan juga DI Yogyakarta.
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Hamid Muhammad, mengatakan kendala "server" memang hal yang lumrah terjadi saat UNBK. Saat ini kendala tersebut ditangani oleh pihak Puspendik.
"Kami sudah meminta pihak Puspendik untuk mengatasi persoalan kendala "server" ini," kata Hamid.
Baca juga: 9.597 siswa SMP siap UNBK
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud, Totok Suprayitno, mengatakan pihaknya memberikan keleluasaan kepada pihak sekolah untuk memundurkan jadwal ujian hingga persoalan "server" teratasi.
"Sekolah bisa memundurkan jadwal ujian, sampai persoala 'server' ini selesai," kata Totok.
Sebanyak 4.296.557 siswa SMP dan MTs mengikuti UN yang diselenggarakan pada 23 April hingga 26 April 2018. Dari jumlah tersebut, peserta yang mengikuti UNBK sebanyak 63 persen atau 2.694.692 siswa dan UNKP diikuti 1.601.865 siswa atau 37 persen.
UN untuk tingkat SMP mengujikan empat mata pelajaran yakni Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Pada tahun ini, hanya dua provinsi yang menyelenggarakan UNBK 100 persen yakni DKI Jakarta dan DI Yogyakarta.
Untuk UN susulan sendiri akan dilangsungkan pada 8 dan 9 Mei 2018, serta pengumuman pada 23 Mei.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018