Pontianak (Antaranews Kalbar) - Calon Gubernur Kalimantan Barat Nomor Urut 2, Karolin Margret Natasa menyatakan siap untuk mewujudkan pembangunan ramah lingkungan bagi Kalimantan Barat pada lima tahun ke depan.
"Masyarakat adat dan kearifan lokalnya, dipercaya mampu membentuk pembangunan yang ramah lingkungan. Untuk itu, ke depan kita akan mempercayakan pengolahan hutan kepada masyarakat ada," kata Karolin saat menyampaikan visi dan misinya dalam debat publik pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tahap 2 yang dilaksanakan KPU Kalbar, Sabtu malam.
Dia menjelaskan, pembangunan ramah lingkungan yang menjadi tema debat publik tahap dua hari ini juga masuk dalam program kerja serta visi dan misi pencalonannya bersama Suryadman Gidot sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar.
Baca juga: Karolin-Gidot siapkan kejutan pada debat publik
Menurutnya, pembangunan yang dilakukan oleh semua pihak harus mengedepankan kearifan lokal yang ada. Karena dirinya tahu betul bahwa pembangunan berasaskan pada kearifan lokal dengan mengedepankan keberlangsungan lingkungan penting dilakukan demi masa depan anak cucu kita.
"Dalam membangun Kalbar ke depan yang berwawasan lingkungan, kami juga akan mengembangkan energi terbarukan yang ramah lingkungan dan itu sudah kami lakukan untuk masyarakat Kalbar dengan menghadirkan kompor berbahan bakar sawit, kompor biogas dan sumber energi terbarukan lainnya yang akan sudah kita perkenalkan," tuturnya.
Karolin menjelaskan, selama ini setiap pihak selalu mengedepankan kelestarian lingkungan, namun mengesampingkan hak masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dari hutan tersebut. Padahal, katanya, selama ini masyarakat yang hidup disekitar hutan sendiri sangat tahu bagaimana menjaga hutan mereka, karena mereka menggantungkan hidup dari hutan tersebut.
Baca juga: Walau berbeda pilihan tetap jaga keamanan
"Makanya kita menekankan, agar jangan biarkan masyarakat disekitar kawasan hutan semakin terbelakang karena tidak bisa mendapatkan manfaat dari hutan. Yang harus kita lakukan adalah bagaimana memberikan wawasan kepada masyarakat untuk mengelola hasil hutan dengan bijak, agar kebutuhan hidup mereka bisa terpenuhi," katanya.
Mantan anggota DPR itu juga mengatakan, dirinya akan memfokuskan pada penataan kawasan hutan dan lahan gambut, karena dirinya tahu betul, selama ini lahan kawasan hutan dan gambut menjadi nafas bagi Kalimantan Barat.
"Masalah kebakaran hutan dan lahan yang terjadi hampir setiap tahunnya di Kalbar tentu harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah Kalbar ke depan, untuk itu kita harus memaksimalkan pengolahan lahan berkelanjutan yang ramah lingkungan dengan melibatkan langsung petani, salah satunya dengan modernisasi pertanian," kata Karolin.
Baca juga: Karolin-Gidot akan tingkatkan kualitas pendidikan
Menurutnya, program itu sudah di rancang, dimana mereka berdua akan memberikan edukasi lebih mantap kepada para petani, agar tidak lagi membakar lahan dan memanfaatkan teknologi pertanian yang ada.
"Saat menjadi bupati Landak, saya juga sudah mengajukan alih fungsi hutan seluas 22 ribu hektar, untuk dimanfaatkan demi kesejahteraan masyarakat, namun tidak mengesampingkan kelestarian alam. Kedepan, saat dipercayakan masyarakat untuk memimpin Kalbar, kita akan mengajukan lebih banyak lagi," katanya.
Ditempat yang sama, calon Wakil Gubernur Kalbar, Suryatman Gidot mengatakan, jika memimpin Kalbar kedepan, mereka akan mendorong agar hutan-hutan adat terus diperbayak, sehingga masyarakat bisa mengolah hutan disekitar lingkungannya tinggal.
"Kita tentu tidak boleh terus menjaga hutan disekitar mereka, namun mereka tidak boleh mendapatkan manfaat dari hutan tersebut. Makanya, hutan adat ini harus diperbanyak, agar masyarakat bisa menjaga hutannya sendiri," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Masyarakat adat dan kearifan lokalnya, dipercaya mampu membentuk pembangunan yang ramah lingkungan. Untuk itu, ke depan kita akan mempercayakan pengolahan hutan kepada masyarakat ada," kata Karolin saat menyampaikan visi dan misinya dalam debat publik pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tahap 2 yang dilaksanakan KPU Kalbar, Sabtu malam.
Dia menjelaskan, pembangunan ramah lingkungan yang menjadi tema debat publik tahap dua hari ini juga masuk dalam program kerja serta visi dan misi pencalonannya bersama Suryadman Gidot sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar.
Baca juga: Karolin-Gidot siapkan kejutan pada debat publik
Menurutnya, pembangunan yang dilakukan oleh semua pihak harus mengedepankan kearifan lokal yang ada. Karena dirinya tahu betul bahwa pembangunan berasaskan pada kearifan lokal dengan mengedepankan keberlangsungan lingkungan penting dilakukan demi masa depan anak cucu kita.
"Dalam membangun Kalbar ke depan yang berwawasan lingkungan, kami juga akan mengembangkan energi terbarukan yang ramah lingkungan dan itu sudah kami lakukan untuk masyarakat Kalbar dengan menghadirkan kompor berbahan bakar sawit, kompor biogas dan sumber energi terbarukan lainnya yang akan sudah kita perkenalkan," tuturnya.
Karolin menjelaskan, selama ini setiap pihak selalu mengedepankan kelestarian lingkungan, namun mengesampingkan hak masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dari hutan tersebut. Padahal, katanya, selama ini masyarakat yang hidup disekitar hutan sendiri sangat tahu bagaimana menjaga hutan mereka, karena mereka menggantungkan hidup dari hutan tersebut.
Baca juga: Walau berbeda pilihan tetap jaga keamanan
"Makanya kita menekankan, agar jangan biarkan masyarakat disekitar kawasan hutan semakin terbelakang karena tidak bisa mendapatkan manfaat dari hutan. Yang harus kita lakukan adalah bagaimana memberikan wawasan kepada masyarakat untuk mengelola hasil hutan dengan bijak, agar kebutuhan hidup mereka bisa terpenuhi," katanya.
Mantan anggota DPR itu juga mengatakan, dirinya akan memfokuskan pada penataan kawasan hutan dan lahan gambut, karena dirinya tahu betul, selama ini lahan kawasan hutan dan gambut menjadi nafas bagi Kalimantan Barat.
"Masalah kebakaran hutan dan lahan yang terjadi hampir setiap tahunnya di Kalbar tentu harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah Kalbar ke depan, untuk itu kita harus memaksimalkan pengolahan lahan berkelanjutan yang ramah lingkungan dengan melibatkan langsung petani, salah satunya dengan modernisasi pertanian," kata Karolin.
Baca juga: Karolin-Gidot akan tingkatkan kualitas pendidikan
Menurutnya, program itu sudah di rancang, dimana mereka berdua akan memberikan edukasi lebih mantap kepada para petani, agar tidak lagi membakar lahan dan memanfaatkan teknologi pertanian yang ada.
"Saat menjadi bupati Landak, saya juga sudah mengajukan alih fungsi hutan seluas 22 ribu hektar, untuk dimanfaatkan demi kesejahteraan masyarakat, namun tidak mengesampingkan kelestarian alam. Kedepan, saat dipercayakan masyarakat untuk memimpin Kalbar, kita akan mengajukan lebih banyak lagi," katanya.
Ditempat yang sama, calon Wakil Gubernur Kalbar, Suryatman Gidot mengatakan, jika memimpin Kalbar kedepan, mereka akan mendorong agar hutan-hutan adat terus diperbayak, sehingga masyarakat bisa mengolah hutan disekitar lingkungannya tinggal.
"Kita tentu tidak boleh terus menjaga hutan disekitar mereka, namun mereka tidak boleh mendapatkan manfaat dari hutan tersebut. Makanya, hutan adat ini harus diperbanyak, agar masyarakat bisa menjaga hutannya sendiri," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018