Sukadana (Antarenews Kalbar) - Anggaran terbatas tidak menyurutkan Pemerintah Kabupaten Kayong Utara untuk melakukan pembinaan terhadap atlet terutama petinju yang selama ini telah mengharumkan nama daerah bahkan Indonesia.
Kepala Bidang Olahraga di Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kayong Utara Jakfar mengatakan, Pemda setempat sendiri hanya menganggarkan tali asih untuk atlet baik yang berkiprah di lokal, nasional maupun internasional sebesar Rp40 juta dalam setahun.
"Kalau kita lihat kuantitasnya memang belum memadailah, nanti kita perjuangkanlah kepada pemerintahan yang akan datang bagaimana tali asi ini bisa ditingkatkan lagi," katanya.
Menurutnya, sampai saat ini belum ada perhatian khusus dari pemerintah provinsi maupun pusat terhadap pembinaan atlet Kayong Utara yang telah mengharumkan nama Indonesia melalui petinju asal Kayong Utara Daud Yordan yang telah meraih sabuk juara tinju kelas ringan versi WBA Asia dan WBO Intercontinental.
"Memang kita akui, dari segi bantuan pembinaan memang belum ada, kalau bantuan persiapaan laga memang semua ditanggung manajemen.Tapi, pembinaan atlet setiap harinya saat latihan di sini sangat perlu seperti suplemen untuk memenuhi asupan gizinya belum ada," katanya.
Namun sebagai tupoksinya, dirinya tidak patah arang untuk mengajukan bantuan pembinaan atlet baik ditingkat provinsi maupun nasional.
"Kita kemarin minta bantuan stadion sepakbola, namun menurut pemerintah pusat pengajuan harus sesuai dengan potensi daerah, makanya proposal kita rombak ulang digantikan dengan permohonan pembuatan sasana tinju," kata dia.
Salah satu binaan Daud Yordan, Ari "the turbo" Agustian saat ditemui di Sasana Tinju Daud Boxing Club mengatakan, sebagai atIet tinju dirinya sangat membutuhkan suplemen untuk meningkatkan stamina dan memelihara daya tahan tubuh dalam latihan.
"Saya sebagai atlet tentu sangat membutuhkam suplemen makanan dan vitamin untuk menjaga kebugaran dan meningkatkan kemampuan saat bertanding nanti," kata Ari yang mendapatkan juara sabuk emas Presiden RI ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Kepala Bidang Olahraga di Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kayong Utara Jakfar mengatakan, Pemda setempat sendiri hanya menganggarkan tali asih untuk atlet baik yang berkiprah di lokal, nasional maupun internasional sebesar Rp40 juta dalam setahun.
"Kalau kita lihat kuantitasnya memang belum memadailah, nanti kita perjuangkanlah kepada pemerintahan yang akan datang bagaimana tali asi ini bisa ditingkatkan lagi," katanya.
Menurutnya, sampai saat ini belum ada perhatian khusus dari pemerintah provinsi maupun pusat terhadap pembinaan atlet Kayong Utara yang telah mengharumkan nama Indonesia melalui petinju asal Kayong Utara Daud Yordan yang telah meraih sabuk juara tinju kelas ringan versi WBA Asia dan WBO Intercontinental.
"Memang kita akui, dari segi bantuan pembinaan memang belum ada, kalau bantuan persiapaan laga memang semua ditanggung manajemen.Tapi, pembinaan atlet setiap harinya saat latihan di sini sangat perlu seperti suplemen untuk memenuhi asupan gizinya belum ada," katanya.
Namun sebagai tupoksinya, dirinya tidak patah arang untuk mengajukan bantuan pembinaan atlet baik ditingkat provinsi maupun nasional.
"Kita kemarin minta bantuan stadion sepakbola, namun menurut pemerintah pusat pengajuan harus sesuai dengan potensi daerah, makanya proposal kita rombak ulang digantikan dengan permohonan pembuatan sasana tinju," kata dia.
Salah satu binaan Daud Yordan, Ari "the turbo" Agustian saat ditemui di Sasana Tinju Daud Boxing Club mengatakan, sebagai atIet tinju dirinya sangat membutuhkan suplemen untuk meningkatkan stamina dan memelihara daya tahan tubuh dalam latihan.
"Saya sebagai atlet tentu sangat membutuhkam suplemen makanan dan vitamin untuk menjaga kebugaran dan meningkatkan kemampuan saat bertanding nanti," kata Ari yang mendapatkan juara sabuk emas Presiden RI ini.
Editor : Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018