Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kayong Utara (KKU) memantapkan langkah besar dalam pembangunan Bandara Sukadana dengan menyiapkan lahan seluas 189 hektare (ha) di Desa Riam Berasap dan Simpang Tiga, Kecamatan Sukadana.
"Penguatan kesiapan lahan ini menjadi fokus utama sebelum pengusulan resmi proyek ke pemerintah pusat," kata Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan yang didampingi Bupati Kayong Utara Romi Wijaya saat meninjau langsung lokasi lahan Bandara Kayong Utara, Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu.
Peninjauan dilakukan untuk memastikan kesiapan daerah dalam memenuhi persyaratan pembangunan bandara yang akan menjadi infrastruktur strategis bagi wilayah selatan–utara Kalbar.
"Lahan sudah disiapkan kurang lebih 189 hektare oleh Pemerintah Kabupaten Kayong Utara. Kita meninjaunya dulu, nanti kita usulkan ke pusat, ke Kementerian Perhubungan, untuk ditindaklanjuti," ujar dia.
Pemkab Kayong Utara melaporkan bahwa proses pembebasan lahan kini telah menunjukkan perkembangan signifikan. Meski sempat melalui proses pengadilan akibat keberatan sebagian warga terkait harga ganti rugi, penyelesaian lahan berjalan sesuai rencana.
Dinas Perhubungan KKU sebelumnya mengatakan optimistis bahwa pengadaan tanah dapat rampung 100 persen, disertifikatkan dan dihibahkan kepada Kementerian Perhubungan sebagai syarat utama pembangunan. Pemkab juga sedang merevisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) guna menetapkan lokasi bandara sebagai kawasan transportasi.
Gubernur Ria Norsan menegaskan bahwa urgensi pembangunan Bandara Sukadana kian meningkat seiring tumbuhnya aktivitas investasi dan industri di Kayong Utara dan Ketapang. Kehadiran perusahaan tambang besar seperti WHW dan Harita Group—dengan ribuan karyawan dari dalam dan luar negeri—menuntut akses mobilitas yang lebih cepat dan efisien.
"Banyak perusahaan tambang, investornya juga dari China. Misalnya WHW dan Harita Group, karyawannya sangat banyak," katanya.
Dengan bandara baru, mobilitas para pekerja dan investor yang melakukan perjalanan rutin setiap minggu atau bulan dapat terlayani lebih baik.
Selain memperkuat investasi regional, Bandara Sukadana diproyeksikan menjadi salah satu infrastruktur penopang Ibu Kota Nusantara (IKN) yang sedang dibangun dengan nilai investasi mencapai Rp72 triliun. Kayong Utara, lanjutnya, diharapkan menjadi simpul konektivitas baru bagi pergerakan logistik dan mobilitas menuju IKN dari wilayah barat.
"Salah satunya juga untuk menopang IKN yang baru dibangun sekarang ini," kata Ria Norsan.
Dengan kesiapan lahan seluas 189 hektare yang hampir tuntas, Pemkab Kayong Utara kini tinggal menunggu proses verifikasi dan tindak lanjut dari pemerintah pusat. Pembangunan Bandara Sukadana diharapkan menjadi ruang percepatan pertumbuhan ekonomi, peningkatan konektivitas, serta penguatan daya saing wilayah Kayong Utara di masa mendatang.
