Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kepala Unit Imigrasi Aruk, Kantor Imigrasi Kelas II Sambas, Kalimantan Barat, Daryanto mengungkapkan aktivitas lintas batas di PLBN Aruk saat ini masih didominasi dengan tujuan untuk berobat.

"Setiap harinya untuk volume pelintasan orang dari Indonesia ke Malaysia sebanyak kisaran 150-250 orang per hari. Untuk kedatangan hampir sama, kisarannya 200 - 250 orang. Dari aktivitas tersebut lebih didominasi pelintas batas warga perbatasan di Kecamatan Sajingan Besar guna keperluan berobat," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Rabu.

Ia menambahkan selain untuk berobat, pelintas yang juga signifikan kunjungannya adalah tujuan ke tempat keluarga.

"Hal ini karena memang ada hubungan kekerabatan warga di Perbatasan Indonesia dan Malaysia. Hubungan keluarga ini karena pernikahan warga perbatasan kedua negara ini yang telah ada sejak lama," ujar Daryanto.

Sejauh ini untuk perlintasan orang saat ini di PLN Aruk disebutkan Daryanto, tidak ada kendala karena masyarakat sudah mengetahui aturan keimigrasian.

"Memang rata-rata warga kita sudah tahu yang melintas, sadar hukum bahwa untuk masuk ke negara Malaysia harus memiliki dokumen," katanya.

Daryanto menjelaskan untuk pelintas batas di Aruk, menggunakan dua jenis dokumen.

"Ada dua macam dokumen yang dilayani, meliputi pas lintas batas (PLB) dan paspor. Dalam hal PLB hanya warga Sajingan Besar yang bisa menggunakan dokumen tersebut," katanya.


 

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018