Putussibau (Antaranews Kalbar) - Kapolres Kapuas Hulu AKBP Imam Riyadi turun langsung memimpin pengamanan perayaan Misa Hari Raya Pantekosta di Gereja Katolik Hati Maria Tak Bernoda Putussibau, Kapuas Hulu, Minggu.
Dalam pengamanan tersebut, pihak kepolisian menggunakan senjata lengkap baik pengamanan terbuka dan pengamanan tertutup.
"Pengamanan dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada umat Katolik yang melaksanakan ibadah," kata Imam ditemui disela - sela pengamanan.
Dijelaskan Imam, pengamanan dilakukan di seluruh jajaran Polres Kapuas Hulu hingga ke tingkat masing - masing Polsek, baik itu pengamanan di gereja mau pun di masjid - masjid.
Ia berharap umat nasrani tenang dan nyaman saat melaksanakan ibadah, tidak ada lagi perasaan takut atas teror - teror bom yang terjadi sebelumnya di beberapa tempat di Indonesia.
" Tidak perlu ada yang ditakutkan dari aksi teror bom teroris, kita harus waspada dan jangan terprovokasi," tegas Imam.
Ditempat yang sama, Kapolsek Putussibau Utara IPDA Bambang mengatakan personil yang diturunkan terdiri dari personil Polres Kapuas Hulu sebanyak 15 personil dan anggota Polsek Putussibau Utara sekitar enam personil.
"Pola pengamanan kami terbuka dan tertutup, masing - masing di pimpin Perwira Pengendali Kasat Intelkam, Kasat Sabhara, Kasi Propam Polres Kapuas Hulu," jelas Bambang.
Sementara itu, Yohanes (35) salah satu umat Katolik yang melaksanakan ibadah di gereja tersebut mengatakan sangat terbantu atas pengamanan yang dilakukan jajaran kepolisian.
Aksi bom bunuh diri yang terjadi di salah satu gereja di Surabaya kata Yohanes cukup memberikan rasa tidak tenang.
"Kami umat Katolik sangat berterima kasih kepada jajaran kepolisian yang bersedia melakukan pengamanan di gereja ini," ucap Yohanes.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Dalam pengamanan tersebut, pihak kepolisian menggunakan senjata lengkap baik pengamanan terbuka dan pengamanan tertutup.
"Pengamanan dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada umat Katolik yang melaksanakan ibadah," kata Imam ditemui disela - sela pengamanan.
Dijelaskan Imam, pengamanan dilakukan di seluruh jajaran Polres Kapuas Hulu hingga ke tingkat masing - masing Polsek, baik itu pengamanan di gereja mau pun di masjid - masjid.
Ia berharap umat nasrani tenang dan nyaman saat melaksanakan ibadah, tidak ada lagi perasaan takut atas teror - teror bom yang terjadi sebelumnya di beberapa tempat di Indonesia.
" Tidak perlu ada yang ditakutkan dari aksi teror bom teroris, kita harus waspada dan jangan terprovokasi," tegas Imam.
Ditempat yang sama, Kapolsek Putussibau Utara IPDA Bambang mengatakan personil yang diturunkan terdiri dari personil Polres Kapuas Hulu sebanyak 15 personil dan anggota Polsek Putussibau Utara sekitar enam personil.
"Pola pengamanan kami terbuka dan tertutup, masing - masing di pimpin Perwira Pengendali Kasat Intelkam, Kasat Sabhara, Kasi Propam Polres Kapuas Hulu," jelas Bambang.
Sementara itu, Yohanes (35) salah satu umat Katolik yang melaksanakan ibadah di gereja tersebut mengatakan sangat terbantu atas pengamanan yang dilakukan jajaran kepolisian.
Aksi bom bunuh diri yang terjadi di salah satu gereja di Surabaya kata Yohanes cukup memberikan rasa tidak tenang.
"Kami umat Katolik sangat berterima kasih kepada jajaran kepolisian yang bersedia melakukan pengamanan di gereja ini," ucap Yohanes.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018