Sintang (Antaranews Kalbar) - Ratusan rumah di enam desa di Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, terendam banjir karena intensitas hujan yang cukup tinggi sejak beberapa waktu terakhir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang, Simon Patanduk di Sintang Jumat mengatakan, laporan sementara dari tim, ada ratusan rumah di Kecamatan Kayan Hilir yang terendam banjir.

"Angka pastinya berapa total rumah yang terendam banjir, belum saya dapat. Karena masih didata oleh tim," katanya.

Selain rumah, banjir juga merendam sejumlah jembatan dan jalan. Selain di Kayan Hilir, banjir dilaporkan terjadi Kecamatan Kayan Hulu dan Dedai.

Ia melanjutkan, dari pemetaan yang dilakukan BPBD, ada enam daerah yang rawan terkena banjir, yaitu kecamatan Kayan Hilir, Kecamatan Kayan Hulu, Kecamatan Ketungau Hilir, Kecamatan Tempunak dan Kecamatan Sepauk.

Menurut Simon Patanduk, untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya telah melakukan koordinasi ke camat-camat yang wilayahnya rawan banjir agar memantau wilayahnya secara berkala.

"Kita meminta pada para camat, yang daerah rawan banjir untuk selalu mengkoordinasikan pada kami jika terjadi banjir," pintanya.

Banjir di Kayan Hilir, juga merendam Kantor Polsek Kayan Hilir. Tidak hanya itu, daerah yang rendah seperti SMA Negeri 1 Nanga Mau juga terendam banjir.

Air menggenangi lantai Kantor Polsek Kayan Hilir setinggi 25 cm. Untuk antisipasi debit air yang meningkat, Kapolsek Kayan Hilir Iptu Ya` Yanto memerintahkan anggotanya untuk segera mengevakuasi barang - barang yang rentan terhadap air maupun sambungan - sambungan listrik yang ada di lantai.

"Banjir yang terjadi di Kayan Hilir ini tidak terjadi setiap tahun. Menurut masyarakat setempat, kejadian ini terakhir tiga tahun yang lalu, dan baru sekarang banjir lagi," ujar Kapolsek Kayan Hilir.

Ia menambahkan, ketinggian air yang menggenangi sejumlah desa mencapai 2 meter.

Dari dan pemantauan tim Polsek Kayan Hilir, Jumat, terdapat beberapa desa yang mengalami banjir. Desa yang mengalami banjir meliputi, Desa Mekar Mandiri dengan kedalaman air yang menggenangi perumahan mencapai 1,5 meter, Desa Nanga Mau di

Dusun Niaga dan Dusun Mentawak Permai kedalaman air 2 meter, Desa Mumbai Begunuk, ketinggian banjir di atas lutut orang dewasa.

Sedangkan di Desa Tuguk dengan kedalaman banjir mencapai 2 meter. Di desa lainnya, yakni Desa Nanga Tikan dengan kedalaman 1,5 meter, Desa Engkarangan dengan kedalaman 2 meter dan Desa Neran Baya dengan kedalaman 2 meter.

Iptu Ya`yanto mengungkapkan, banjir yang dialami kecamatan Kayan Hilir ini, lebih besar dari banjir sebelumnya. Banjir telah membuat terganggunya aktivitas masyarakat.

"Sampai saat ini belum ada korban jiwa akibat banjir ini. Ketinggian banjir dapat meningkat jika curah hujan masih tinggi," katanya.

Iptu Ya`yanto mengungkapkan, Polsek Kayan Hilir akan terus menantau kondisi banjir ini. "Warga diimbau waspada. Para Bhabinkamtibmas Polsek Kayan Hilir akan terus melaksanakan patroli waspada banjir," katanya.

Anggota DPRD Sintang, Hamzah Sopian meminta Pemerintah Kabupaten Sintang, cepat dan tanggap dengan kondisi banjir yang mulai terjadi.

Dia meminta, BPBD segera menurunkan timnya untuk membantu masyarakat yang mengalami bencana banjir.

"Siapkan langkah konkrit untuk mengatasi bencana banjir ini. Bantuan untuk korban banjir jangan sampai terlambat penyalurannya," pintanya.

Dia juga meminta pemerintah desa dan kecamatan untuk segera melaporkan dengan cepat pada Pemkab, jika daerahnya dilanda banjir.

Pewarta: Tantra Nur Andi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018