Pontianak (Antaranews Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Sintang, mendata sekitar 3.600 unit rumah warga setempat dilanda banjir yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

"Dari dua kecamatan, Kayan Hilir dan Kayan Hulu, sedikitnya ada 3.600 unit rumah yang terkena banjir," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang, Simon Patanduk di Sintang, Senin.

Di Kecamatan Kayan Hilir, sebanyak 25 desa terendam banjir. "Banjir di Kecamatan Kayan Hilir merendam 3.321 rumah," katanya.

Sementara di Kecamatan Kayan Hulu, di Desa Nanga Ora, banjir menggenangi 274 rumah. Menurut laporan tim BPBD, lanjut Simon, ketinggian air banjir mencapai 1,5 meter hingga 2 meter.

Meski genangan banjir cukup tinggi, namun belum ada laporan rumah yang hanyut.

Simon mengatakan, selain ribuan rumah terendam, dua jembatan roboh akibat diterjang banjir itu. Satu jembatan roboh di Desa Nanga Ungai Kecamatan Kayan Hulu dan satu jembatan roboh lainnya di Desa Landau Beringin, Kecamatan Kayan Hilir.

Sesuai prediksi BMKG, katanya, dalam satu bulan ke depan intensitas hujan di Sintang normal. Meski demikian, Simon menyatakan, pihaknya sedang menyiapkan penetapan status tanggap darurat bencana.

"Kami sedang merekap data warga yang terkena banjir. Kami juga sedang mempersiapkan telaah staf penetapan status tanggap darurat yang akan disampaikan ke bupati," katanya.

Sampai saat ini stok untuk bantuan bencana yang tersedia di BPBD Sintang hanya cukup untuk 180 KK. Bantuan inipun hanya berupa beras, mi instan dan sarden. "Kami masih mendata, warga mana yang harus diberikan bantuan akibat banjir ini," ujarnya.
 

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018