Pontianak (Antaranews Kalbar) - Bupati Kubu Raya Rusman Ali mengatakan, pihaknya akan melajutkan pembangunan infrastruktur di wilayahnya hingga ke jalan jalan desa.
"Untuk jalan ini kita memang sangat memperhatikan betul. Makanya sering mengumpulkan para kades dan RT untuk berdialog mengenai kondisi infrastruktur di wilayah masing-masing, kita menyadari betul infrastruktur masih sangat membutuhkan pembebahan terus menerus," kata Rusman Ali di Sungai Raya, Kamis.
Ia menuturkan, mulai tahun 2017 pihaknya melakukan program sistem imbal swadaya terhadap khusus untuk jalan lingkungan sebagai solusi untuk perbaikan jalan lingkungan.
"Ini kita lakukan sebab kinsekuensi dari undang-undang Desa membuat halan lingkungan menhadi baguan dari tanggung jawab Desa," katanya.
Namun dirinya menyadari bahwa tidak mungkin dana desa mampu menyelesaikannya karena masih banyak juga program yang menjadi tanggung jawab dana desa.
"Sebagai solusinya kita lakukan terobosan lewat imbal swadaya. Kita selalu mengupayakan, tapi tentunya kita sesuaikan dengan anggaran yang ada," tuturnya.
Seperti halnya Jalan Berembang di Kecamatan Sungai Kakap yang merupakan jalan poros, namun saat ini kondisinya masih banyak yang rusak.
Dirinya mengakui, pemerintah memang belum bisa memaksimalkan pembangunannya, karena adanya pemangkasan anggaran yang tentunya berpengaruh pada keuangan daerah.
"Untuk jalan Berembang, sudah menjadi bagian dari program prioritas kita, bahkan saya sudah meninjau langsung jalan tersebut. Hanya tahun ini kan kita mengalami pemotongan anggaran jadi sedikit banyak berpengaruh juga terhadap program kita, akan tetapi Insya Allah tetap kita cari solusi mengatasinya," katanya.
Terkait hal itu, dirinya akan memaksimalkan program imbal swadaya pada tahun 2018 mendatang, agar jalang lingkungan yang ada disekitar masyarakat juga bisa terbangun.
"Kalau dua tahun ini kita sudah fokus untuk pembangunan jalan poros, mulai tahun depan kita akan memaksimalkan pembangunan jalan lingkungan, sehingga koneksi antara jalan poros dan jalan lingkungan bisa terbangun," kata Rusman Ali.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Untuk jalan ini kita memang sangat memperhatikan betul. Makanya sering mengumpulkan para kades dan RT untuk berdialog mengenai kondisi infrastruktur di wilayah masing-masing, kita menyadari betul infrastruktur masih sangat membutuhkan pembebahan terus menerus," kata Rusman Ali di Sungai Raya, Kamis.
Ia menuturkan, mulai tahun 2017 pihaknya melakukan program sistem imbal swadaya terhadap khusus untuk jalan lingkungan sebagai solusi untuk perbaikan jalan lingkungan.
"Ini kita lakukan sebab kinsekuensi dari undang-undang Desa membuat halan lingkungan menhadi baguan dari tanggung jawab Desa," katanya.
Namun dirinya menyadari bahwa tidak mungkin dana desa mampu menyelesaikannya karena masih banyak juga program yang menjadi tanggung jawab dana desa.
"Sebagai solusinya kita lakukan terobosan lewat imbal swadaya. Kita selalu mengupayakan, tapi tentunya kita sesuaikan dengan anggaran yang ada," tuturnya.
Seperti halnya Jalan Berembang di Kecamatan Sungai Kakap yang merupakan jalan poros, namun saat ini kondisinya masih banyak yang rusak.
Dirinya mengakui, pemerintah memang belum bisa memaksimalkan pembangunannya, karena adanya pemangkasan anggaran yang tentunya berpengaruh pada keuangan daerah.
"Untuk jalan Berembang, sudah menjadi bagian dari program prioritas kita, bahkan saya sudah meninjau langsung jalan tersebut. Hanya tahun ini kan kita mengalami pemotongan anggaran jadi sedikit banyak berpengaruh juga terhadap program kita, akan tetapi Insya Allah tetap kita cari solusi mengatasinya," katanya.
Terkait hal itu, dirinya akan memaksimalkan program imbal swadaya pada tahun 2018 mendatang, agar jalang lingkungan yang ada disekitar masyarakat juga bisa terbangun.
"Kalau dua tahun ini kita sudah fokus untuk pembangunan jalan poros, mulai tahun depan kita akan memaksimalkan pembangunan jalan lingkungan, sehingga koneksi antara jalan poros dan jalan lingkungan bisa terbangun," kata Rusman Ali.
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018