Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat berupaya percepat penurunan angka stunting lewat pendampingan, lokakarya mini, pertemuan generasi berencana (Genre) dan audit kasus.
"Tahun 2024 ini sejumlah upaya kita lakukan, dan kita memiliki strategi untuk 2024," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kabupaten Kubu Raya, Dyah Tut Wuri Handayani di Sungai Raya, Kamis.
Ia menjelaskan jika tahun 2024 ini pihaknya terus berupaya menekan angka stunting di wilayah Kabupaten Kubu Raya lewat beberapa strategi demi penurunan angka stunting di Kubu Raya maupun Indonesia.
Strategi tersebut yakni, melalui audit kasus stunting yang merupakan upaya identifikasi risiko dan penyebab risiko pada kelompok sasaran, untuk mengatasi masalah mendasar pada kelompok sasaran audit berisiko stunting.
Lalu pihaknya melakukan pendampingan, yang dilakukan oleh tim pendamping keluarga yang diperuntukkan bagi ibu dan anak.
"Kita melakukan pendampingan, yang dilakukan oleh tim pendamping keluarga untuk calon pengantin, ibu hamil, ibu bersalin, dan anak bawah dua tahun," katanya.
Dyah menyampaikan jika terdapat lokakarya kecil bagi tim percepatan penurunan stunting (TPPS) di sembilan Kecamatan Kubu Raya.
Lalu strategi terakhir ialah dengan para penggerak yang dapat merangkul generasi muda, melalui pertemuan Genre sebagai upaya mencegah stunting dari hulu.
"Pertemuan Genre, sebagai upaya mencegah stunting dari hulu dengan partisipasi remaja dalam persiapan keluarga bagi remaja menuju zero stunting," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, Marijan mengatakan, angka stunting di Kubu Raya sejak 2019 terus mengalami penurunan, tercatat pada 2019 angka stunting mencapai 23,60 persen dan turun menjadi 13,40 persen pada tahun 2020.
Di 2021 angka stunting di Kabupaten Kubu Raya kembali turun menjadi 7,9 persen dan pada 2022 turun kembali menjadi 6,83 persen.
"Dalam empat tahun terakhir Kabupaten Kubu Raya berkomitmen menekan angka stunting, dan pada 2022, angka stunting turun menjadi 6,83 persen," ujarnya.