Pontianak (Antaranews Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, menargetkan Rumah Sakit (RS) Pratama di Kecamatan Serawai mulai operasional pada Oktober 2018.

Bupati Sintang, Jarot Winarno di Sintang, Senij, Senin, mengatakan pekerjaan bangunan utama RS Pratama Serawai sudah mencapai 100 persen.

"Hanya saja, ada beberapa pembangunan tambahan. Seperti bangunan ruang rawat kebidanan dan mess. Tahun ini telah dianggarkan untuk meubelairnya," tambahnya.

Menurut dia pihaknya sudah meminta agar pada September 2018, pembangunan tersebut selesai.

Baca juga: Rumah sakit harus tingkatkan kualitas tenaga kesehatan

"Sehingga Oktober, kita bisa mulai mengoperasionalkan rumah sakit ini," tegasnya.

Ia menginginkan 2019 pelayanan rumah sakit dapat total dilaksanakan.

Ia menyebutkan karena belum ada dokter spesialis dalam maka akan didatangkan kunjungan dari Sintang.

Jarot meminta sebelum operasional rumah sakit dimulai, harus ada soft opening dahulu.

Baca juga: Rumah sakit Kayong Utara operasional april mendatang

"Paling tidak untuk pelayanan poli umum dan rawat jalan sudah berjalan," harapnya.

Menurutnya untuk pembangunan jalan masuk menuju rumah sakit pratama tersebut, masih terkedala anggaran. Namun jika anggaran di APBN Perubahan memadai maka akan dianggarkan.

"Jika tidak, maka akan dianggarkan tahun berikutnya," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Sintang, Harysinto Linoh menjelaskan, untuk kelengkapan peralatan RS Pratama Serawai diadakan dengan beberapa tahap. Untuk tahap pertama, sudah dilengkapi sekitar 60 persen. Sebagian sudah tiba dan sebagian sedang dalam perjalanan.

"Tahun ini ada beberapa pembelian alat kesehatan melalui dana DAK. Tapi memang belum lengkap 100 persen," ujarnya.

Baca juga: Hildi targetkan RS KKU operasional tahun ini

Ia berharap, mudah-mudahan tahun depan, Pemkab Sintang mendapat dana lagi, untuk melengkapi operasional RS Pratama Serawai.

Sementara untuk aliran listrik tahun ini, ditargetkan sudah terpasang melalui anggaran DAK sedangkan sumber air sudah dibuat menggunakan aliran sumur bor.

"Kalau untuk penataan halaman, masih diusahakan dana. Karena kemarin, dari dana DAK tidak ada dana untuk penataan halaman," tambahnya.

Mengingat halaman rumah sakit tersebut luas jadi dana yang dibutuhkan cukup besar. "Mudah-mudahan dari DAU tahun 2019 nanti dianggarkan," terangnya.




 

Pewarta: Teguh dan Tantra NA

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018