Pontianak (Antaranews Kalbar) - Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie meninjau sekolah SMPN 19 di Jalan Yohana Godang, Gang Bunga, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat.
"Berdasarkan hasil peninjauan, bahwa SMPN 19 kondisinya sangat memprihatinkan, yang seharusnya peruntukkannya bagi SD, namun digunakan untuk SMP," kata Wali Kota Tjhai Chui Mie di Singkawang, Rabu.
Dari hasil peninjauan itu akan disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Singkawang untuk ditindaklanjuti.
"Artinya, SMP ini harus kita bangun lagi untuk kenyamanan anak-anak sekolah sehingga dapat memotivasi anak dalam proses belajar mengajar karena tempat duduk, meja, rak buku dan lainnya yang serba baru," ujarnya.
Apalagi, katanya, prestasi anak bukan hanya didapatkan dari ilmu pendidikan saja, tapi juga budi pekertinya yang menyangkut dengan tata ruang dan sebagainya harus baik.
"Maka dari itu tempat sekolah harus sudah mencerminkan dan ?mengajarkan berbagai hal untuk anak-anak kita sewaktu mereka masih muda," ungkapnya.
Untuk itu, dia berharap Kepala Dinas beserta konsultannya bisa mendesain kembali SMPN 19 seperti apa dan berapa besar anggarannya.
"Akan kita rehabilitasi, karena kalau separuh-separuh selain memerlukan biaya yang sangat besar, hasilnya juga kurang maksimal," tuturnya.
Ia mengharapkan, ada pihak-pihak lain yang mau melaporkan kondisi sekolah yang saat ini dirasakan sudah tidak layak lagi.
"Karena tanpa adanya laporan, bagaimana mungkin saya bisa tahu dan tidak mungkin juga saya akan meninjaunya satu-satu," pintanya.
Untuk itu, Ia sangat mengharapkan proaktif dari kepala sekolah ataupun guru untuk menyampaikan kepada Pemerintah Kota Singkawang.
"Sehingga kita bisa bertindak dengan cepat, dan anak-anak sekolah juga bisa segera menikmatinya," ungkapnya.
Dia pun berjanji akan melakukan berbagai upaya guna memprioritaskan pendidikan sepanjang tidak melakukan pelanggaran hukum yang ada. "Karena ini yang selalu ada divisi misi kami," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SMPN 19 Singkawang Barat, Asep Wahyudin mengatakan, total anak didiknya sekarang ini ada sebanyak 352 siswa.
"Namun untuk tahun ajaran baru ini, kita menerima tiga kelas lagi yakni sebanyak 96 siswa," katanya.
Selama ini, katanya, proses belajar mengajar masih terbilang normal meskipun kondisi sarana dan prasarana sekolah sangat memprihatinkan.
"Alhamdulillah prestasi yang dicapai siswa juga cukup membanggakan," ujarnya.
Hanya saja, untuk peningkatan prestasi siswa ke depan sangat diragukan, mengingat standar sekolah yang digunakan ini masih setingkat sekolah dasar.
"Untuk ruangan guru, tata usaha dan kepala sekolah maupun wakil saja kita tidak ada, sehingga untuk memenuhi itu Mushola yang seharusnya untuk ibadah tapi digunakan untuk ruangan guru," ungkapnya.
Menurutnya, ruang guru SMPN 19 ada dua, yang satu di Musholla dan satunya di Perpustakaan.
"Sedangkan untuk ruangan kepala sekolah, wakil dan TU dipakai satu ruang tapi di sekat-sekat," tuturnya.
Mudah-mudahan apa yang dirinya sampaikan kepada Wali Kota Singkawang bisa terlaksana dalam waktu yang cepat.
"Mengingat animo masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya di SMPN 19 ini memang sangat banyak," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Berdasarkan hasil peninjauan, bahwa SMPN 19 kondisinya sangat memprihatinkan, yang seharusnya peruntukkannya bagi SD, namun digunakan untuk SMP," kata Wali Kota Tjhai Chui Mie di Singkawang, Rabu.
Dari hasil peninjauan itu akan disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Singkawang untuk ditindaklanjuti.
"Artinya, SMP ini harus kita bangun lagi untuk kenyamanan anak-anak sekolah sehingga dapat memotivasi anak dalam proses belajar mengajar karena tempat duduk, meja, rak buku dan lainnya yang serba baru," ujarnya.
Apalagi, katanya, prestasi anak bukan hanya didapatkan dari ilmu pendidikan saja, tapi juga budi pekertinya yang menyangkut dengan tata ruang dan sebagainya harus baik.
"Maka dari itu tempat sekolah harus sudah mencerminkan dan ?mengajarkan berbagai hal untuk anak-anak kita sewaktu mereka masih muda," ungkapnya.
Untuk itu, dia berharap Kepala Dinas beserta konsultannya bisa mendesain kembali SMPN 19 seperti apa dan berapa besar anggarannya.
"Akan kita rehabilitasi, karena kalau separuh-separuh selain memerlukan biaya yang sangat besar, hasilnya juga kurang maksimal," tuturnya.
Ia mengharapkan, ada pihak-pihak lain yang mau melaporkan kondisi sekolah yang saat ini dirasakan sudah tidak layak lagi.
"Karena tanpa adanya laporan, bagaimana mungkin saya bisa tahu dan tidak mungkin juga saya akan meninjaunya satu-satu," pintanya.
Untuk itu, Ia sangat mengharapkan proaktif dari kepala sekolah ataupun guru untuk menyampaikan kepada Pemerintah Kota Singkawang.
"Sehingga kita bisa bertindak dengan cepat, dan anak-anak sekolah juga bisa segera menikmatinya," ungkapnya.
Dia pun berjanji akan melakukan berbagai upaya guna memprioritaskan pendidikan sepanjang tidak melakukan pelanggaran hukum yang ada. "Karena ini yang selalu ada divisi misi kami," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SMPN 19 Singkawang Barat, Asep Wahyudin mengatakan, total anak didiknya sekarang ini ada sebanyak 352 siswa.
"Namun untuk tahun ajaran baru ini, kita menerima tiga kelas lagi yakni sebanyak 96 siswa," katanya.
Selama ini, katanya, proses belajar mengajar masih terbilang normal meskipun kondisi sarana dan prasarana sekolah sangat memprihatinkan.
"Alhamdulillah prestasi yang dicapai siswa juga cukup membanggakan," ujarnya.
Hanya saja, untuk peningkatan prestasi siswa ke depan sangat diragukan, mengingat standar sekolah yang digunakan ini masih setingkat sekolah dasar.
"Untuk ruangan guru, tata usaha dan kepala sekolah maupun wakil saja kita tidak ada, sehingga untuk memenuhi itu Mushola yang seharusnya untuk ibadah tapi digunakan untuk ruangan guru," ungkapnya.
Menurutnya, ruang guru SMPN 19 ada dua, yang satu di Musholla dan satunya di Perpustakaan.
"Sedangkan untuk ruangan kepala sekolah, wakil dan TU dipakai satu ruang tapi di sekat-sekat," tuturnya.
Mudah-mudahan apa yang dirinya sampaikan kepada Wali Kota Singkawang bisa terlaksana dalam waktu yang cepat.
"Mengingat animo masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya di SMPN 19 ini memang sangat banyak," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018