Sambas (Antaranews Kalbar) -  Ketua DPRD Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Arifidiar mengatakan partisipasi pemilih dalam pesta demokrasi  harus ditingkatkan karena setiap pemilih bisa menentukan kemajuan suatu daerah.
   
"Dalam Pilkada Serentak 2018, partisipasi pemilih ada peningkatan partisipasi pemilih di mana pada tahun 2015 saat pemilihan bupati hanya sebesar 59,50 persen. Sedangkan dalam Pilkada serentak partisipasi  mencapai 72, 02 persen," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Selasa
   
Dikatakan dia, pada  Pilkada Serentak 2018   yang baru selesai, masyarakat Kabupaten Sambas telah menunjukkan bahwa kekuasaan tertinggi dalam demokrasi berada ditangan rakyat.
   
"Alhamdulillah, masyarakat kita pelan-pelan sudah mempraktekkan hal tersebut dengan hadir dan memberikan hak suara dibilik suara," jelasnya.
   
Untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu serentak 2019, Arifidiar mengharapkan semua lembaga, penyelenggaraan, dan partai politik harus bersama-sama memberikan pemahaman dan pencerahan kepada masyarakat.
   
"Pada 2019 kita akan dihadapkan dengan Pemilu serentak yang cukup rumit, menurut penelitian untuk pemilu serentak tahun 2019 menjadi pemilu terumit sedunia, " kata dia.
   
Ia menyebutkan alasan Pemilu terumit karena masyarakat atau pemilik suara akan dihadapkan dengan lima kertas suara mulai dari pemilihan presiden, DPD RI, DPR-RI, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten atau kota.
   
"Nah, jika masyarakat bingung dikhawatirkan masyarakat menjadi malas untuk datang ke TPS. Sehingga akan berpengaruh pada tingkat partisipasi pemilih. Oleh karena itu semua lini harus satu kepentingan agar demokrasi 2019 ini berjalan sukses," ajaknya.
 

Pewarta: Dedi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018