Pontianak (Antaranews Kalbar) - Polresta Pontianak, menemukan penyebab kematian seorang guru SMP 2, Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Ratna Ningrum (29) dari hasil rekaman CCTV atau kamera pengawas.
"Kami mendapatkan dari hasil penyelidikan dengan melihat rekaman CCTV sekitar pukul 17.00 WIB, bahwa korban diduga kuat melakukan bunuh diri, dengan menerjunkan diri dari lantai atas kapal feri ke Sungai Kapuas," kata Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol M Husni di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan, sebelumnya jenazah Ratna Ningrum, Minggu (22/7) ditemukan mengapung di Sungai Kapuas oleh anggota Polair Kalbar.
"Korban ditemukan mengapung tiga hari setelah kejadian di feri tersebut," katanya.
Meskipun, mayatnya juga sudah diperiksa di Rumah Sakit Sudarso Pontianak dan tidak ada tanda-tanda kekerasan penyebab kematian korban, ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya mendapat keterangan dari keluarga yang menyatakan bahwa korban memiliki riwayat penyakit epilepsi atau ayan.
"Dari hasil penyelidikan, bahwa pada hari kejadian, korban meninggalkan motor dan tas beserta isinya di kapal feri tersebut. Dan saat korban terjung ke sungai tidak ada orang yang melihatnya, kemudian diperkuat setelah melihat rekaman CCTV yang terpasang di kapal tersebut," kata Husni.
Korban, adalah salah seorang guru di SMP 2 Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar yang baru saja diangkat sebagai PNS.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Kami mendapatkan dari hasil penyelidikan dengan melihat rekaman CCTV sekitar pukul 17.00 WIB, bahwa korban diduga kuat melakukan bunuh diri, dengan menerjunkan diri dari lantai atas kapal feri ke Sungai Kapuas," kata Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol M Husni di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan, sebelumnya jenazah Ratna Ningrum, Minggu (22/7) ditemukan mengapung di Sungai Kapuas oleh anggota Polair Kalbar.
"Korban ditemukan mengapung tiga hari setelah kejadian di feri tersebut," katanya.
Meskipun, mayatnya juga sudah diperiksa di Rumah Sakit Sudarso Pontianak dan tidak ada tanda-tanda kekerasan penyebab kematian korban, ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya mendapat keterangan dari keluarga yang menyatakan bahwa korban memiliki riwayat penyakit epilepsi atau ayan.
"Dari hasil penyelidikan, bahwa pada hari kejadian, korban meninggalkan motor dan tas beserta isinya di kapal feri tersebut. Dan saat korban terjung ke sungai tidak ada orang yang melihatnya, kemudian diperkuat setelah melihat rekaman CCTV yang terpasang di kapal tersebut," kata Husni.
Korban, adalah salah seorang guru di SMP 2 Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar yang baru saja diangkat sebagai PNS.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018