Pontianak (Antaranews Kalbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Barat mencatat, ekonomi Kalbar tumbuh sebesar 5,18 persen triwulan II-2018 dibanding periode yang sama 2017 (tahun ke tahun).

"Secara tahun ke tahun kita tumbuh. Namun ekonomi Kalbar dibandingkan dengan triwulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar negatif 2,43 persen," kata Kepala BPS Kalimantan Barat Pitono di Pontianak, Senin.

Pitono menjelaskan pertumbuhan ekonomi tahun ke tahun itu didorong oleh hampir semua lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha jasa keuangan yang tumbuh 21,30 persen.

Baca juga: Produksi industri manufaktur Kalbar turun pada triwulan II 2018

"Mayoritas lapangan usaha tumbuh baik, hanya satu lapangan usaha yang mengalami kontraksi yakni industri pengelohan yakni negatif 0,28 persen. Kontraksi itu disebabkan industri pengolahan komoditas unggulan Kalbar seperti CPO, karet dan kayu mengalami penurunan permintaan. Apalagi CPO memiliki tantangan soal pasar di Eropa," papar dia.

Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Kalbar jika dilihat per triwulan ke triwulan yang tumbuh sebesar negatif 2,43 persen dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar 17,43 persen.

"Dari sisi pengeluaran dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah yang meningkat signifikan sebesar 8,56 persen," kata dia.

Baca juga: Januari - Juni 33.821 wisman berkunjung ke Kalbar

Struktur ekonomi Kalbar pada triwulan II-2018 masih didominasi oleh pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar19,37 persen, industri pengolahan 16,17 persen, perdagangan? besar dan eceran, reparasi mobil dan motor 14,61 persen dan konstruksi 11,30 persen.

"Sementara dari sisi pengeluaran berasal dari konsumsi rumah tangga 56,03 persen dan pembentukan modal tetap domestik bruto 33,81 persen," kata dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018