Pontianak (Antaranews Kalbar) - Pangkalan TNI AU Lanud Supadio terus memantau titik api dan satu di antara langkahnya dengan menerbangkan helikopter puma TNI AU untuk memastikan dan mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

"Personel Lanud Supadio memantau dari ketinggian 500 feet dengan jarak 5 NM atau sekitar 2 kilometer. Pemantauan ini dalam rangka mengantisipasi Karhutla," ujar Danlanud Supadio, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Minggit Tribowo di Kubu Raya, Rabu.
 
Pantau titik api antisipasi kebakaran hutan dan lahan (Istimewa)


Ia menjelaskan dengan adanya pemantauan dari udara bisa melihat berapa besar ancaman tersebut. Kemudian hasil dari pantauan tersebut menjadi bahan yang akan dibahas oleh personel Lanud Supadio bersama stakeholder di Pemerintah Provinsi Kalbar.

Secara khusus, lanjut Danlanud, seluruh kekuatan Lanud Supadio, turut siaga dalam antisipasi Karhutla di Kalbar.
Pantau titik api antisipasi kebakaran hutan dan lahan (Istimewa)

"Kita terus siagakan personel dalam rangka mengantisipasi Karhutla ini. Selain helikopter kuma, kita juga siapkan baseops sebagai pusat operasional ?untuk pemantauan dan penanggulangan Karhutla melalui udara," paparnya.

Marsma TNI Minggit berharap dengan adanya kerja sama semua pihak, maka ancaman Karhutla di Kalbar bisa diantisipasi sejak dini. Karhutla, tutur Danlanud sangat membahayakan kesehatan dan keselamatan manusia.
Pantau titik api antisipasi kebakaran hutan dan lahan (Istimewa)

"Karhutla menyebabkan kabut asap. Berbagai penyakit bisa timbul karenanya. Termasuk mengganggu penerbangan, baik sipil maupun militer. Oleh karenanya mari kita jaga dan cegah bersama agar tidak menimbulkan korban," katanya.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018