Medan (Antaranews Kalbar) - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, (Walhi) Sumatera Utara (Sumut) meminta pemerintah agar menertibkan perburuan liar satwa langka di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Kabupaten Langkat, Sumut.

     "Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Polda Sumut, serta institusi terkait lainnya segera turun tangan untuk mengatasi perburuan liar tersebut," kata Direktur Eksekutif Walhi Sumut, Dana Prima Tarigan, di Medan, Selasa.

     Perburuan liar yang dilakukan orang yang tidak bertanggung jawab itu, menurut dia, dikhawatirkan dapat memusnahkan hewan gajah, harimau, orangutan dan satwa lainnya yang berada di hutan TNGL itu.

     "Pemerintah harus proaktif memantau perkembangan satwa langka yang hidup di kawasan TNGL, dan juga sekaligus memberikan perlindungan," ujar Dana.

      Ia mengatakan, maraknya perburuan liar tersebut, dibuktikan banyaknya ditemukan jerat hewan yang bertebaran di kawasan TNGL, dan hal itu segera diantisipasi petugas KLHK.

     Pemerintah jangan sampai lengah melindungi satwa-satwa yang dilindungi tersebut.

    "Pelaku perburuan itu, mencari keuntungan dengan cara menangkap hewan-hewan yang hidup di TNGL," ujarnya.

      Dana menyebutkan, pengawasan terhadap satwa yang dilindungi itu, merupakan tanggung jawab aparat penegak hukum yang diberikan kewenangan oleh negara.

      Jangan sampai terjadi pembiaran terhadap satwa yang hidup di TNGL tersebut.

     "Tidak sedikit dana yang telah dikeluarkan oleh pemerintah untuk melestarikan satwa dan melindungi kawasan hutan TNGL," kata Ketua Walhi Sumut itu.

      Sebelumnya, diamankan ribuan jerat hewan dari kawasan TNGl merupakan upaya pemburu liar untuk menangkap hewan-hewan yang dilindungi dari hutan tersebut.

      Motif kejahatan terhadap satwa liar dilindung itu, beragam, mulai dari penggunaan alat jerat sampai senjata api,  dan jejaring perburuan satwa seperti harimau, gajah, serta hewan lainnya

Pewarta: -

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018