Pontianak (Antaranews Kalbar) - Bupati Landak, Karolin Margret Natasa menyatakan siap membantu masyarakat Desa Pare, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak membudidayakan tanaman stroberi sebagai komoditas unggulan desa tersebut.

 "Saya sangat mengapresiasi usaha petani di Desa Pare yang melakukan penanaman stroberi di lahan perkarangan rumah, dan selama ini hasilnya cukup baik," kata Karolin saat melakukan kunjungan kerja di Desa Pare, Sabtu.

 Ke depan, ia akan mendorong upaya masyarakat, untuk memaksimalkan tanaman tersebut, mengingat saat ini masih dilakukan dengan cara tradisional.

 "Saat ini sedang musim kemarau, karena pengolahan tanaman ini masih dilakukan secara tradisional, hasilnya memang masih belum maksimal. Untuk itu, ini akan kita maksimalkan dengan memberikan dukungan kepada petani yang ada di sini," tuturnya.

Selain mengembangkan stroberi, masyarakat Desa Pare saat ini juga sudah banyak menanam laa, selain bertani.

"Potensi pertanian dan perkebunan yang ada di desa ini, tentu menjadi hal yang cukup membanggakan bagi kita selaku pemerintah. Makanya, pada kesempatan ini, kita memberikan bantuan alat pertanian kepada Kelompok Petani Pare, agar potensi itu bisa lebih dimaksimalkan lagi," katanya.

Menurutnya, pertanian masih merupakan salah satu sektor yang menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Landak mengingat cukup besarnya peluang dan potensi sektor ini yang masih dapat didayagunakan untuk peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat dan sekaligus pengembangan perekonomian daerah.

"Seperti yang kita ketahui bahwa Kabupaten Landak merupakan penghasil padi terbesar kedua di Kalimantan Barat. Kita masih menyimpan potensi yang luar biasa untuk tanaman pangan semoga dengan semakin banyaknya program pemerintah di Kabupaten Landak," katanya.

Pemerintah daerah akan memastikan program tersebut dapat disalurkan kepada pihak yang membutuhkan atau tepat sasaran sehingga produksi pertanian di Kabupaten Landak dapat meningkat dan kesejahteraan petani dapat terus meningkat, kata Karolin.

Terkait dengan ketersedian peralatan pertanian yang masih minim, dokter lulusan Unika Atmajaya Jakarta itu berharap, selain bantuan dari Pemerintah Daerah, desa dapat mengalokasikan dana desa untuk membeli peralatan pertanian seperti "hand tractor" dan "thresher" yang kemudian dapat disewakan kepada setiap kelompok tani dengan tarif ringan.

"Selain bantuan dari pemerintah daerah untuk alat-alat pertanian, kami berharap desa melalui dana desanya dapat mengalokasikan dana desanya untuk membeli hand tractor dan thresher," tuturnya. 

Peralatan pertanian tersebut dapat dikelola melalui Badan Usaha Milik Desa dengan sistem sewa. "Intinya, kami berharap masyarakat dapat lebih mandiri serta mampu memberdayakan potensi-potensi yang ada saat ini," ujarnya.


 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018