Pontianak  (Antaranews Kalbar) - Sejumlah kegiatan, seni dan budaya, serta iptek akan memeriahkan peristiwa titik kulminasi matahari di kawasan Tugu Khatulistiwa Pontianak, Kalbar, 21-23 September 2018.

 "Khusus tahun ini, kami juga menggelar kegiatan seni dan budaya, serta iptek akan lebih lama dari biasanya, dari biasanya tiga hari menjadi lima hari, yakni mulai tanggal 21-25 September," kata Kepala Seksi (Kasi) Promosi dan Pariwisata, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Pontianak, Hendra Fellani di Pontianak, Senin.

 Ia menjelaskan, pihaknya tahun ini akan lebih meriah lagi kegiatan atau even peristiwa kulminasi matahari di Tugu Khatulistiwa Pontianak, salah satunya dengan menambah volume kegiatan yang biasanya tiga hari menjadi lima hari.

 "Berbagai atraksi seni dan budaya, serta pertunjukkan yang bernuansa iptek yang dimulai dari pagi hingga sore harinya. Untuk tahun ini kami juga menggelar pameran apa saja dengan mengundang 14 kabupaten/kota di Kalbar," ungkapnya.

Selain itu, menurut dia pihaknya juga mengundang pihak dari Malaysia dan Brunai Darussalam dan negara-negara tetangga lainnya. "Setiap tahun para tamu dari Malaysia dan Brunai Darussalam selalu datang untuk menyaksikan peristiwa titik kulminasi matahari tersebut," ujarnya.

Kemudian, bagi pengunjung juga akan dipertunjukkan atraksi roket air dari pihak LAPAN Bandung, yang rencananya pertunjukkan itu dilakukan satu jam satu kali.

"Kami juga akan menyiapkan pesawat tanpa awak guna memantau kegiatan di kawasan Tugu Khatulistiwa secara langsung. Untuk para pengunjung juga akan disiapkan dua teleskop luar angkasa dalam mengamati peristiwa Kulminasi, 21-23 September 2018 mendatang," kata Hendra.

Sementara itu, pihaknya juga meminta dari MIPA Untan Pontianak untuk menyiapkan atraksi lainnya, selain menegakkan telur ayam, menancapkan kayu yang menjadi tanpa bayang dan lainnya agar lebih menarik lagi bagi pengunjung.

"Sehingga nantinya, masyarakat tidak hanya dihibur seperti sebelum-sebelumnya, seperti menegakkan telur ayam, menancapkan kayu yang menjadi tanpa bayang dan lainnya," kata Hendra.

Sebelumnya, tahun lalu, pihaknya juga menghadirkan Planetarium Mini guna memberikan edukasi bagi setiap pengunjung dalam menyaksikan peristiwa kulminasi matahari di Tugu Khatulistiwa Pontianak.

Hendra menambahkan, ada peristiwa unik yang hanya bisa disaksikan di Tugu Khatulistiwa Pontianak, yakni peristiwa kulminasi matahari yang terjadi setahun dua kali, yakni antara tanggal 21-23 Maret dan September.?

"Peristiwa alam itu menjadi kegiatan tahunan Kota Pontianak guna menarik kedatangan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke Pontianak," katanya.

Kulminasi matahari berada tegak lurus di atas kepala manusia, yakni pada tanggal 21-23 Maret pukul 11.50 WIB, dan tanggal 21-23 September jam pukul 11.38 WIB di Tugu Khatulistiwa Pontianak.

 Kulminasi matahari merupakan peristiwa alam yang hanya terjadi di lima negara, antara lain di Indonesia, tepatnya di Pontianak. Ke-4 negara lain, masing-masing Afrika, yaitu Gabon, Zaire, Uganda, Kenya dan Somalia.

Di Amerika Latin, garis itu juga melintasi empat negara yaitu, Equador, Peru, Columbia dan Brazil. Dari semua kota atau negara yang dilewati tersebut, hanya ada satu di dunia ini yang dibelah atau dilintasi secara persis oleh garis khatulistiwa, yaitu Kota Pontianak.
 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018