Pontianak (Antaranews Kalbar) - Dinas Kesehatan Kota Singkawang akan mengusulkan status KLB penyakit hepatitis A kepada wali kota setempat, mengingat semakin mewabahnya penyakit tersebut di tengah masyarakat.

"Untuk penetapan status KLB penyakit hepatitis A ini akan kami usulkan ke Wali Kota Singkawang. Saat ini kita sedang menyiapkan laporan, biar nanti wali kota yang menetapkannya," katanya Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang, Mursalin di Singkawang, Selasa.

Dia mengatakan, untuk melakukan pencegahan penyebaran penyakit tersebut pihaknya sudah melakukan pengambilan sampel air pada beberapa pemukiman warga yang ada di Kota Singkawang, sedikitnya ada 24 sampel air yang diambil dari beberapa sekolah dan rumah tangga.

Baca juga: Pasien hepatitis a di Singkawang meningkat
Baca juga: Masyarakat harus waspada Hepatitis A mudah menular

"Kebanyakan di sekolah, bahkan ada satu sekolah yang kita ambil sampelnya sampai lima," katanya.

Karena, sumber air yang dipakai berbeda-beda, ada yang berasal dari sumur bor, air galon, sumur galian dan PDAM.

Menurutnya, semua kecamatan yang ada di Kota Singkawang tak luput dari pengambilan sampel air tersebut. Karena pemeriksaan ini sekaligus dilakukan penyelidikan epidemiologis pada kasus hepatitis A.

Baca juga: Terapkan PHBS cegah penyakit hepatitis A
Baca juga: Dinkes Singkawang khawatir virus Hepatitis A berasal dari kantin sekolah

"Artinya, kalau si penderita sebagai siswa berarti yang kita selidiki kantin sekolahnya. Tapi kalau dia orang umum, berarti yang kita selidiki apa yang dia konsumsi di rumahnya," tuturnya.

Mengenai sampel air yang diambil, akan pihaknya kirim ke Dinkes Provinsi Kalbar. Berdasarkan informasi, hasilnya baru bisa didapatkan setelah 7-10 hari ke depan.

"Tadi siang sudah kita kirim ke Dinkes Provinsi Kalbar," katanya.

Baca juga: Dinkes Kupang Deteksi Dini Hepatitis Ibu Hamil
Baca juga: 500 Ribu Penduduk Kalbar Penderita Hepatitis

Menurutnya, virus hepatitis A merupakan virus yang mudah menular. Untuk memutus mata rantai penularan, kepada sekolah yang memang siswanya banyak terserang virus ini sebaiknya di liburkan saja.

"Harapan saya, begitu, karena ada siswa yang kena sampai satu kelas. Sebaiknya diliburkan saja satu atau dua hari," katanya.


 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018