Pontianak (Antaranews Kalbar) - Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyatakan peran media dan jurnalis sangat dibutuhkan pada era keterbukaan informasi, sehingga informasi lebih cepat dan efektif.

"Penyampaian informasi jauh lebih cepat dan efektif melalui media massa, hal itu saya rasakan saat masih menjadi Wali Kota Pontianak hingga resmi menjabat sebagai gubernur Kalbar," kata Sutarmidji saat membuka Festival Media 2018 yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) di Pontianak, Jumat.

Rangkaian Fesmed 2018 resmi dibuka Gubernur Kalbar, diawali dengan seremoni pembukaan diawali persembahan tarian Cidayu, yang melambangkan keberagaman budaya di Kalbar, sesuai tema Fesmed kali ini, yakni "Diversity in The Heart of Borneo".

"Banyak juga politisi dan pejabat alergi terhadap media. Menurut saya, itu salah. Media itu cepat dalam menyampaikan informasi," ujarnya.

Ia berkomitmen untuk tetap menjalankan keterbukaan informasi dalam tata kelola pemerintahan, dan termasuk memberi kemudahan akses kepada para jurnalis. "Saya selalu layani, kadang ada yang hingga pukul 22.00 WIB atau sudah mau naik cetak (korannya) menelepon untuk konfirmasi berita," ungkapnya.

 Ketua Panitia Fesmed 2018 dari AJI Kota Pontianak, Rudi Agus Haryanto menyatakan, Fesmed 2018 di Pontianak merupakan penyelenggaraan yang ketujuh. Agenda nasional tahunan AJI ini berlangsung pada 21-24 September, dan menghadirkan sebanyak 17 workshop dan talkshow yang digelar paralel setiap hari dengan beragam tema dan narasumber berkompeten.

Fesmed 2018 juga dimeriahkan pameran dengan menghadirkan stan dari para pengurus AJI Kota di Indonesia, dan LSM. Selain itu, pegiat usaha kecil dan menengah, BUMN, instansi pemerintah maupun swasta serta media parthner total terdapat 64 stan yang memeriahkan pameran.

 Kemudian, menurut dia, panitia juga menggelar panggung hiburan yang menghadirkan pemusik lokal pada dua malam berturut di lokasi kegiatan di Rumah Radakng, Pontianak.

Selain itu, diagendakan wisata kota (city tour) untuk menyaksikan titik kulminasi, dan berlanjut ke wisata budaya di Singkawang pada 23-24 September bagi peserta Fesmed.

 "Kami hanya mempunyai waktu sekitar empat bulan untuk menyiapkan Fesmed. Banyak dinamika yang terjadi selama persiapan, dan terima kasih untuk semua pendukung dan sponsor yang berpartisipasi dalam kegiatan ini," katanya.

 Tujuannya ialah mendekatkan kalangan media dengan masyarakat. Ini juga menjadi upaya AJI untuk mengedukasi masyarakat terhadap keberadaan jurnalis sebagai profesi.

 "Masyarakat selama ini mengenal jurnalis dari produk akhirnya (karya jurnalistik), sekarang mereka bisa melihat dan saling berdiskusi dengan jurnalis. Banyak pengetahuan baru bisa diperoleh melalui workshop dan talkshow," kata Ketua AJI Kota Pontianak, Dian Lestari.

Sementara, Ketua Umum AJI Indonesia Abdul Manan menegaskan komitmen organisasi terhadap penegakkan kode etik dan profesionalisme, kesejahteraan serta keberpihakan jurnalis kepada kepentingan publik. 

"Loyalitas atau keberpihakan jurnalis ialah kepada warga (publik). Fesmed menjadi salah satunya (bukti keberpihakan kepada publik)," ujarnya.

 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018