Bogor (Antaranews Kalbar) – Deputi Bidang Koordinasi SDA dan Jasa, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Agung Kuswandono mengatakan, tahun ini, Kementerian ESDM akan membagikan 25.000 paket konverter kit untuk 55 wilayah kabupaten/kota se-Indonesia.

"Kami akan terus mendorong penggunaan konverter kit karya anak bangsa dalam menyukseskan program konversi bahan bakar minyak ke gas. Tahun ini ada 25.000 paket konverter kit yang akan dibagikan untuk 55 wilayah se-Indonesia," kata Deputi Bidang Koordinasi SDA dan Jasa Kemenko Kemaritiman Agung Kuswandono di Bogor, Kamis.

Bahan bakar gas (BBG), katanya, terbukti lebih ramah lingkungan dan lebih murah dibanding bahan bakar minyak (BBM), terutama bagi para nelayan kecil karena bisa menghemat biaya operasional sampai dengan setengahnya.

"Misalnya dari biaya yang biasa dikeluarkan nelayan untuk sekali sekitar Rp100 sampai Rp 180 ribu, dapat ditekan hingga Rp50 hingga Rp80 ribu. ?Ini kalau kita kembangkan gaungnya akan besar sekali, apalagi bagi nelayan kecil yang gross ton 10 ke bawah, makanya kami dorong untuk kembangkan Converter Kit," tuturnya.

Agung menjelaskan, Kemenko Maritim akan lebih mendorong konventer kit buatan anak bangsa, karena kualitasnya tidak kalah dibandingkan dngan alat serupa buatan luar negeri.

Aplikasinya sederhana, mudah, sudah mendapatkan hak paten dan telah bersertifikat SNI (Standar Nasinonal Indonesia).

"Pembuat alat tersebut adalah seorang nelayan asal Kalimantan Barat bernama Pak Amin, alatnya bernama Amin BenGas, sudah produksi dan terus ditingkatkan, para nelayan yang mencoba juga puas," katanya.

Terkait hal itu, Kemnko Bidang Maritim, khususnya Deputi Bidang Koordinasi SDA dan Jasa akan terus mendorong supaya penggunaan konverter kit ini lebih berkembang.

Agung juga mengimbau kepada kementerian terkait yaitu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang juga diberikan wewenang menangani pengadaan konverter kit untuk lebih memprioritaskan karya anak bangsa dibanding melakukan impor.

Menurut Agung, konverter kit yang dibuat Amin sudah memenuhi segala syarat dan aplikasinya juga terbukti mudah, sedangkan konverter kit impor sering dikeluhkan para nelayan karena terkendala manual penggunaanya yang rumit.

Kemenko Maritim selaku koordinator telah melakukan koordinasi lintas Kementerian (Kementerian Kelautan dan Perikanan dan ESDM), pemerintah daerah, dan badan usaha milik negara (PGN dan Pertamina) untuk merealisasikan target yang telah dicanangkan.

Daerah-daerah yang nelayannya sudah mendapatkan konverter kit, antara lain, Kalimantan Barat, Wakatobi( Maluku Utara), Makassar (Sulawesi Selatan), Palembang (Sumatera Selatan) dan Padang (Sumatera Barat).
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018