Pontianak  (Antaranews Kalbar) - Dinkes Kalbar optimistis target imunisasi Measles dan Rubella (MR) untuk anak-anak di daerah itu bisa terpenuh hingga akhir Oktober mendatang.

"Saat ini, pencapaian imunisasi MR di Kalbar sudah sekitar 75 persen. Jika semua pihak bisa bekerja sama dengan baik, khususnya untuk petugas kesehatan di lapangan, saya yakin capaian imunisasi MR di Kalbar bisa tercapai," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Andy Jap di Pontianak, Senin.

Pada Senin ini, Bupati Sambas menerima langsung penghargaan dari Kementerian Kesehatan karena dinilai mampu mencapai target pencapaian imunisasi MR, di mana di kabupaten itu pencapaian vaksin MR 95 persen, sedangkan daerah lain masih di bawah capaian itu, bahkan ada lima kabupaten/kota yang capaiannya masih di bawah 50 persen.

 "Untuk itu kita harapkan dalam waktu sisa setengah bulan ini, semua kabupaten/kota yang ada di Kalbar bisa memaksimalkan vaksinasi ini," tuturnya.

Adapun lima kabupaten kota yang capaian imunisasi MR masih di bawah 50 persen, antara lain Kota Pontianak, Singkawang, Kabupaten Mempawah, Kubu Raya, dan Kayong Utara.

Pihaknya akan mendorong setiap Dinas Kesehatan kabupaten/kota menggencarkan pendekatan dan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan program tersebut agar masyarakat bersedia divaksin.

Dia menjelaskan Pemeirntah Kabupaten Sambas sudah menerapkan hal itu, di mana dilakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat dan agama sehingga bisa bersama-sama melakukan penyuluhan di lapangan dan melibatkan berbagai komponen masyarakat lainnya dalam melakukan vaksin tersebut.

 "Jika Pemerintah Kabupaten Sambas bisa, tentu pemerintah kabupaten/kota lain juga bisa melakukan hal ini. Saya yakin, jika kita bersama-sama menyukseskan program ini, maka berbagai capaian yang ditargetkan bisa kita penuhi," katanya.

 Dia mengungkapkan beberapa permasalahan yang mengakibatkan sejumlah daerah di Kalbar belum mencapai target imunisasi MR, karena adanya polemik terkait dengan vaksin itu.

Namun, lanjutnya, dengan adanya kepastian penggunaan vaksin dari MUI, hal itu bisa menjadi pegangan masyarakat untuk melakukan vaksin MR.

"Untuk itu, saya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan ini dengan membawa anak-anak usia 9 bulan sampai dengan 15 tahun untuk datang ke sekolah, puskesmas, posyandu, polindes, dan berbagai fasilitas layanan kesehatan lainnya," katanya.

Andy juga mengajak partisipasi para awak media massa, baik cetak maupun elektronik, untuk menerbitkan berbagai berita pesan layanan masyarakat dan informasi-informasi terkait dengan penyakit campak dan rubela.



 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018