Pontianak (Antaranews Kalbar) - Sekitar 20 ribuan pelajar mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA/sederajat mengikuti Khataman Massal Al Quran di Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Sabtu.
"Peserta Khataman Al Quran tahun ini membludak memenuhi masjid hingga ke lantai dasar. Prosesi khataman massal ini dengan membaca beberapa surah Al Quran secara bersama-sama, dengan dituntun oleh sepuluh peserta khataman yang duduk di depan menghadap ribuan peserta lainnya," Plt Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Pontianak.
Ia mengatakan, peserta khataman massal ini jumlahnya membludak, melebihi dari target. "Peserta khataman massal Al Quran tahun ini melebihi target sebelumnya 15 ribuan, dan ternyata membludak hingga di atas 20 ribu,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan ini rutin digelar setiap tahunnya sebagai rangkaian Hari Jadi Kota Pontianak. Membludaknya jumlah peserta khataman dinilai Edi sebagai semangat dan cerminan bahwa umat muslim di Kota Pontianak ini sangat merasakan nuansa religinya. "Harapan kita khataman Al Quran yang dirangkaikan dengan Hari Jadi Kota Pontianak bisa menjadikan generasi muda yang Qurani dan Islami," katanya.
Peserta khataman Al Quran massal akan memperoleh sertifikat dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak yang ditandatangani langsung oleh Plt Wali Kota Pontianak. Edi menjelaskan, lulusan SMP yang beragama Islam wajib khatam Al Quran dibuktikan dengan sertifikat khatam sebagai syarat untuk melanjutkan pendidikan SMA. "Ini sebagai motivasi para orang tua dan anak-anak untuk bagaimana Al Quran ini dibaca, dipahami dan diterapkan," jelasnya.
Pemkot Pontianak akan memberdayakan guru-guru ngaji yang ada di Kota Pontianak. Mereka setiap tahun diberikan tunjangan dari Pemkot Pontianak. "Semakin banyak guru ngaji, dan hafiz Al Quran di Kota Pontianak semakin bagus. Kita harapkan Kota Pontianak mendapat keberkahan dari Allah SWT," katanya.
Pihaknya akan terus memberikan dukungan kepada Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kota Pontianak untuk mencetak qori dan qoriah yang berkualitas dan terbaik. "Sehingga bisa mengharumkan nama Pontianak khususnya dan Kalbar umumnya di tingkat nasional," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum LPTQ Kota Pontianak, Mulyadi menerangkan, kegiatan yang melibatkan puluhan ribu peserta ini sudah ketiga kalinya digelar. Pertama kali digelar, khataman massal diikuti sebanyak lima ribu peserta, kemudian pada perhelatan yang kedua, dengan target jumlah peserta 15 ribu, ternyata melampaui hingga 27 ribu lebih peserta dan berhasil memecahkan rekor MURI. "Kemudian pada tahun 2018 ini kami targetkan peserta 15 ribu, tetapi membludak seperti tahun sebelumnya," katanya.
Mereka yang telah mengikuti khataman massal ini, lanjut Mulyadi, akan mendapatkan sertifikat khatam yang ditandatangani oleh Plt Wali Kota Pontianak berdasarkan data-data yang dikirim oleh sekolah-sekolah yang mengikutsertakan anak didiknya.
Membludaknya jumlah peserta melebihi yang ditargetkan, dinilainya sebagai wujud antusias para orang tua untuk mengikutsertakan anak-anaknya dalam khataman massal ini. "Ini adalah modal dasar yang sangat baik bagi kita untuk mengembangkan generasi muda kita ke depan menjadi generasi muda Qurani," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Peserta Khataman Al Quran tahun ini membludak memenuhi masjid hingga ke lantai dasar. Prosesi khataman massal ini dengan membaca beberapa surah Al Quran secara bersama-sama, dengan dituntun oleh sepuluh peserta khataman yang duduk di depan menghadap ribuan peserta lainnya," Plt Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Pontianak.
Ia mengatakan, peserta khataman massal ini jumlahnya membludak, melebihi dari target. "Peserta khataman massal Al Quran tahun ini melebihi target sebelumnya 15 ribuan, dan ternyata membludak hingga di atas 20 ribu,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan ini rutin digelar setiap tahunnya sebagai rangkaian Hari Jadi Kota Pontianak. Membludaknya jumlah peserta khataman dinilai Edi sebagai semangat dan cerminan bahwa umat muslim di Kota Pontianak ini sangat merasakan nuansa religinya. "Harapan kita khataman Al Quran yang dirangkaikan dengan Hari Jadi Kota Pontianak bisa menjadikan generasi muda yang Qurani dan Islami," katanya.
Peserta khataman Al Quran massal akan memperoleh sertifikat dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak yang ditandatangani langsung oleh Plt Wali Kota Pontianak. Edi menjelaskan, lulusan SMP yang beragama Islam wajib khatam Al Quran dibuktikan dengan sertifikat khatam sebagai syarat untuk melanjutkan pendidikan SMA. "Ini sebagai motivasi para orang tua dan anak-anak untuk bagaimana Al Quran ini dibaca, dipahami dan diterapkan," jelasnya.
Pemkot Pontianak akan memberdayakan guru-guru ngaji yang ada di Kota Pontianak. Mereka setiap tahun diberikan tunjangan dari Pemkot Pontianak. "Semakin banyak guru ngaji, dan hafiz Al Quran di Kota Pontianak semakin bagus. Kita harapkan Kota Pontianak mendapat keberkahan dari Allah SWT," katanya.
Pihaknya akan terus memberikan dukungan kepada Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kota Pontianak untuk mencetak qori dan qoriah yang berkualitas dan terbaik. "Sehingga bisa mengharumkan nama Pontianak khususnya dan Kalbar umumnya di tingkat nasional," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum LPTQ Kota Pontianak, Mulyadi menerangkan, kegiatan yang melibatkan puluhan ribu peserta ini sudah ketiga kalinya digelar. Pertama kali digelar, khataman massal diikuti sebanyak lima ribu peserta, kemudian pada perhelatan yang kedua, dengan target jumlah peserta 15 ribu, ternyata melampaui hingga 27 ribu lebih peserta dan berhasil memecahkan rekor MURI. "Kemudian pada tahun 2018 ini kami targetkan peserta 15 ribu, tetapi membludak seperti tahun sebelumnya," katanya.
Mereka yang telah mengikuti khataman massal ini, lanjut Mulyadi, akan mendapatkan sertifikat khatam yang ditandatangani oleh Plt Wali Kota Pontianak berdasarkan data-data yang dikirim oleh sekolah-sekolah yang mengikutsertakan anak didiknya.
Membludaknya jumlah peserta melebihi yang ditargetkan, dinilainya sebagai wujud antusias para orang tua untuk mengikutsertakan anak-anaknya dalam khataman massal ini. "Ini adalah modal dasar yang sangat baik bagi kita untuk mengembangkan generasi muda kita ke depan menjadi generasi muda Qurani," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018