Pontianak (Antaranews Kalbar) - Meskipun cukup berat, tetapi Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat di era kepemimpinan Wali Kota Pontianak terpilih, Edi Rusdi Kamtono akan terus berupaya mempertahankan berbagai prestasi yang sebelumnya diraih.

"Semoga dengan kolaborasi yang baik antara Pemkot Pontianak dan Pemprov Kalbar, maka prestasi sebelumnya dapat terus dipertahankan dan meningkat lagi, serta percepatan pembangunan di segala bidang di Pontianak akan semakin cepat lagi," kata Edi Rusdi Kamtono seusai memimpin Jepin Massal dalam memperingati puncak Hari Jadi Pontianak ke-247, Selasa.

Apalagi, tata kelola pemerintahan yang dilakukan oleh Pemkot Pontianak saat ini sudah sangat luar biasa sekali, sehingga inovasi-inovasi yang diberikan kepada masyarakat dalam hal pelayanan publik dan lainnya kian membaik.

Baca juga: Ribuan masyarakat Jepin Massal rayakan puncak Hari jadi Pontianak

Berbagai penghargaan yang telah diraih sebelumnya, yakni penghargaan atas prestasi kinerja dengan status sangat tinggi, yaitu bintang dua dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah oleh Kementerian Dalam Negeri.

Kemudian, penghargaan atas hasil evaluasi terhadap sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan (SAKIP) tahun 2017, dan memperoleh predikat "BB" dari Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) di bidang pengelolaan keuangan Kota Pontianak yang telah berhasil memperoleh opini wajar tanpa pengecualian (WTO) tujuh tahun berturut-turut dari BPK.

"Tahun 2018 Pemkot Pontianak terpilih sebagai salah satu kota yang mengikuti gerakan menuju 100 `smart city` tahap II oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, yakni penerapan `smart city` tidak hanya sekadar mengadopsi teknologi, tetapi lebih kepada peningkatan kualitas layanan pada masyarakat," ujarnya.

Baca juga: Pemkot Pontianak raih bintang dua

Pelayanan publik yang inovatif yang telah dibangun Pemkot Pontianak saat ini selalu dibarengi dengan pemanfaatn teknologi informasi, salah satu contohnya peningkatan pelayanan di bidang perpustakaan, yaitu "Debar" (Delivery Buku Antar) bagi para disabilitas yang meraih penghargaan terbaik kedua se-Kalimantan, kata Edi.

"Upaya inovatif yang terus dilakukan tersebut adalah demi memenuhi hak masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik. Dalam berbagai aspek inovasi tiada batas tersebut untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik," ujarnya.

Karena semakin baik tata kelola pemerintahan, maka akan semakin tinggi tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, sehingga keikutsertaan dan partisipasi masyarakat dalam mensukseskan pembangunan juga akan semakin tinggi.

Kemudian, untuk peningkatan perekonomian masyarakat Kota Pontianak, pihak Pemkot juga sudah punya program dalam hal tersebut, salah satunya menunjang ekonomi kreatif agar semakin menggeliat dan masyrakatnya juga terus semangat.

Baca juga: Bekraf hubungkan pelaku ekraf Pontianak dengan perbankan

"Salah satunya dengan dibangunnya gedung UMKM bagi meningkatkan atau menunjang ekonomi kreatif masyarakat. Hal tersebut sebagai bentuk fasilitas dari Pemkot Pontianak dalam meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya.

Pemkot Pontianak, menurut dia, akan terus melakukan transparansi dan akuntabilitas dalam hal tata kelola keuangan, yang selalu dipublikasikan baik melalui media cetak dan elektronik.

"Hal itu menunjukkan keseriusan Pemkot Pontianak dalam hal pengelolaan keuangan yang transparan," katanya.
 
Gubernur Kalbar Sutarmidji (kanan) menyerahkan Sertifikat Warisan Budaya Takbenda Indonesia dari Kemendikbud kepada Plt Walikota Pontianak Edi Kamtono (kiri) saat membuka Festival Saprahan di Pontianak Convention Center, Kalbar, Rabu (17/10/2018). Sebanyak lima warisan budaya yang dimiliki Kota Pontianak yaitu Saprahan, makanan Paceri Nenas, sayur Sayok Keladi, Kain Tenun Corak Insang dan Arakan Pengantin ditetapkan oleh Kemendikbud sebagai Warisan Budaya Takbenda. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang

Pertahankan transparansi

Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji berharap kepada Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono agar dapat meneruskan inovasi serta pelayanan terbaik bagi masyarakat Kota Pontianak.

"Ke depanya Pak Edi harus membuat yang terbaik lagi bagi kemajuan Kota Pontianak," tambahnya.

Selain itu, diharapkan juga terus meningkatkan pelayanan dan percepatan pembangunan, serta transparansi dalam masalah keuangan guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

Baca juga: Kota Pontianak jadi tujuan belajar tata kelola pemerintahan

"Saya yakin Pak Edi sudah sangat pengalaman, maka bisa membawa Kota Pontianak ini menjadi lebih maju lagi. Itu pesan saya, jaga integritas seluruh jajaran, berikan layanan terbaik dan transparan dalam masalah keuangan," katanya.

Anggota Komisi III DPR Irjen Polisi (Purnawirawan), Erwin TPL Tobing mengatakan, dalam 10 tahun terakhir pembangunan di segala bidang di Kota Pontianak sangat maju pesat, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi Wali Kota Pontianak terpilih, Edi Rusdi Kamtono dalam melanjutkannya.

"Masih banyak yang harus dilakukan oleh pak Edi Rusdi Kamtono dalam memajukan Kota Pontianak, agar lebih baik lagi dari era kepemimpinan Wali Kota Pontianak sebelumnya, yakni Gubernur Kalbar, Sutarmidji saat ini," katanya.

Baca juga: Pontianak bangun interoperabilitas integrasikan aplikasi OPD

Sultan Pontianak IX Syarif Machmud Melvin Alkadrie berharap Pemkot Pontianak lebih memperhatikan tempat-tempat budaya yang ada di Kota Pontianak agar ke depannya lebih baik lagi.

"Dengan Wali Kota Pontianak yang baru, harapan kita harus lebih baru dan lebih bersinergi antara pihak Istana Kadriah dan pemerintah," ujarnya.

Sejauh ini, perhatian Pemkot Pontianak diakui Sultan cukup baik. Namun terlebih dengan adanya pemerintah dan Wali Kota Pontianak yang baru diharapkan perhatian lebih dari yang sebelumnya.

Baca juga: Cagub Kalbar Sutarmidji janjikan tata kelola pemerintahan yang baik

Di antaranya, dengan dibangunnya kawasan Keraton Pontianak, seperti "waterfront city" di sepanjang Sungai Kapuas, sehingga menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat untuk berkunjung ke kawasan sungai terpanjang di Indonesia tersebut.

"Waterfrotn city", adalah konsep pengembangan daerah tepian air, baik itu tepi pantai, sungai ataupun danau.

Sultan menambahkan bahwa dalam hal mengurangi kemacetan di jalur Jembatan Landak, saat ini sedang dibangun Jembatan Paralel Landak, dan berbagai peningkatan pembangunan lainnya, termasuk peningkatan pelayanan air bersih, kesehatan, dan pendidikan kepada masyarakat Kota Pontianak, yang semuanya itu membutuhkan perhatian wali kota.




 

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018