Pontianak (Antaranews Kalbar) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama masyarakat Kabupaten Bengkayang kompak menyukseskan program TMMD yang dilaksanakan di Desa Tanjung Kecamatan Teriak, Kabupaten Bengkayang.
"Ini merupakan bentuk kebersamaan antara TNI dan rakyat dalam meraih keberhasilan dan perjuangan yang keras, semangat dalam meraih harapan," kata Pasi Ter Kodim 1202/Skw, Kapten Arm Herlin, Kamis.
Bukan hanya kerja sama yang solid, katanya, keberhasilan program tersebut juga membuktikan bahwa masyarakat sudah menganggap bahwa TNI adalah bagian dari kedaulatan rakyat.
"Pagi, siang atau malam bukan jadi halangan bahkan panas dan hujan pun tidak jadi hambatan, prinsip itu sudah satu nafas yang tertanam dalam semangat masyarakat yang ada di wilayah TMMD ke-103 Kodim 1202/Skw," ujarnya.
Diantara kebersamaan itu tentunya menciptakan kemanunggalan antara TNI dan rakyat, para prajurit yang tergabung dalam Satgas TMMD ke-103 Kodim 1202/Skw, disisi lain pada saat istirahat jam minum dan makan bersama sambil bercengkerama.
Herlin menambahkan, sasaran dalam TMMD ini adalah bangunan fisik dan non fisik. Untuk sasaran fisik, pihaknya bersama rakyat membuat sebanyak empat unit jembatan masing-masing berukuran 4x6 meter, perbaikan badan jalan sepanjang 7.000 meter, perehaban gereja sebanyak dua unit, membuat jalan rabat beton untuk pejalan kaki sepanjang 95 meter dan lebar 1,5 meter.
Baca juga: TMMD di Bengkayang bangun sarana dan prasarana masyarakat
"Untuk pengerjaan fisik seperti jembatan, tiga diantaranya sudah mencapai 85 persen. Jadi hanya tinggal pengecatan dan finishing. Sedangkan satu jembatan lagi sedang dalam pengerjaan dan baru mencapai 40 persen (masih dalam pembuatan kerangka)," jelasnya.
Sedangkan untuk rehab gereja, saat ini masih dilakukan pembongkaran mengingat bahan materialnya belum bisa masuk dikarenakan jembatan penghubungnya masih dilakukan pengerjaan.
Sementara untuk sasaran non fisik, pihaknya melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat Desa Tanjung. "Ada penyuluhan dari BNN tentang narkoba, kepolisian tentang Kamtibmas, pertanian dan kesehatan," katanya.
Pada saat penutupan kelak tanggal 13 November 2018, diharapkan semua kegiatan fisik sudah selesai 100 persen.
"Untuk mengejar target tersebut, meskipun cuaca hujan bahkan malam pun kami tetap bekerja supaya sasaran fisiknya cepat selesai," ujarnya.
Baca juga: Pengaspalan jalan penghubung Desa Durenomo dimulai
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Ini merupakan bentuk kebersamaan antara TNI dan rakyat dalam meraih keberhasilan dan perjuangan yang keras, semangat dalam meraih harapan," kata Pasi Ter Kodim 1202/Skw, Kapten Arm Herlin, Kamis.
Bukan hanya kerja sama yang solid, katanya, keberhasilan program tersebut juga membuktikan bahwa masyarakat sudah menganggap bahwa TNI adalah bagian dari kedaulatan rakyat.
"Pagi, siang atau malam bukan jadi halangan bahkan panas dan hujan pun tidak jadi hambatan, prinsip itu sudah satu nafas yang tertanam dalam semangat masyarakat yang ada di wilayah TMMD ke-103 Kodim 1202/Skw," ujarnya.
Diantara kebersamaan itu tentunya menciptakan kemanunggalan antara TNI dan rakyat, para prajurit yang tergabung dalam Satgas TMMD ke-103 Kodim 1202/Skw, disisi lain pada saat istirahat jam minum dan makan bersama sambil bercengkerama.
Herlin menambahkan, sasaran dalam TMMD ini adalah bangunan fisik dan non fisik. Untuk sasaran fisik, pihaknya bersama rakyat membuat sebanyak empat unit jembatan masing-masing berukuran 4x6 meter, perbaikan badan jalan sepanjang 7.000 meter, perehaban gereja sebanyak dua unit, membuat jalan rabat beton untuk pejalan kaki sepanjang 95 meter dan lebar 1,5 meter.
Baca juga: TMMD di Bengkayang bangun sarana dan prasarana masyarakat
"Untuk pengerjaan fisik seperti jembatan, tiga diantaranya sudah mencapai 85 persen. Jadi hanya tinggal pengecatan dan finishing. Sedangkan satu jembatan lagi sedang dalam pengerjaan dan baru mencapai 40 persen (masih dalam pembuatan kerangka)," jelasnya.
Sedangkan untuk rehab gereja, saat ini masih dilakukan pembongkaran mengingat bahan materialnya belum bisa masuk dikarenakan jembatan penghubungnya masih dilakukan pengerjaan.
Sementara untuk sasaran non fisik, pihaknya melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat Desa Tanjung. "Ada penyuluhan dari BNN tentang narkoba, kepolisian tentang Kamtibmas, pertanian dan kesehatan," katanya.
Pada saat penutupan kelak tanggal 13 November 2018, diharapkan semua kegiatan fisik sudah selesai 100 persen.
"Untuk mengejar target tersebut, meskipun cuaca hujan bahkan malam pun kami tetap bekerja supaya sasaran fisiknya cepat selesai," ujarnya.
Baca juga: Pengaspalan jalan penghubung Desa Durenomo dimulai
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018