Pontianak (Antaranews Kalbar) - Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan mengharapkan para tenaga guru yang ada di provinsi itu dapat menjadi "the significant other" bagi peserta didik, dimana guru harus menjadi sumber keteladanan.

 "Kita mendukung guru-guru kita untuk terus bekerja keras mewujudkan generasi penerus yang cerdas dan berakhlak mulia. Guru harus dapat berperan sebagai "the significant other" bagi peserta didik, dimana guru harus menjadi sumber keteladanan," kata Ria Norsan di Pontianak, Selasa.

Dia mengatakan, urgensi penguatan karakter ini semakin mendesak seiring dengan tantangan berat yang kita hadapi di masa-masa yang akan datang.

Menurut dia, peserta didik saat ini adalah Calon Generasi Emas Indonesia Tahun 2045 yang harus?memiliki bekas jiwa Pancasila yang baik guna menghadapi dinamika perubahan yang sangat cepat dan tidak terduga.

"Guru dan tenaga kependidikan juga harus mampu mengelola kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat untuk mengobarkan Gerakan Nasional Revolusi Mental," katanya mengingatkan.

Selain itu, lanjutnya, yang tak kalah pentingnya guru sebagai agen perubahan dapat pula mengubah perilaku atau karakter peserta didik menjadi santun, sopan, sesuai dengan karakter bangsa Indonesia.

"Guru harus mempunyai perilaku baik?sehingga dapat dicontoh oleh para peserta?didiknya. Guru adalah seorang panutan bagi?siswanya baik dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah, dalam bahasa jawa ada istilah "guru digugu dan ditiru", itu mempunyai arti bahwa seorang guru itu dipercaya oleh muridnya dan diikuti setiap tindak tanduknya," tuturnya.

Berarti, kata dia, apapun yang dikatakan oleh seorang guru pasti?akan dipercaya oleh muridnya, dan apapun yang dilakukan oleh guru dalam mendidik pasti akan diikuti juga oleh muridnya.

Ria Norsan juga meminta bahwa momentum Hari Guru Nasional hendaknya kita jadikan sebagai refleksi apakah guru-guru kita sudah cukup professional dan menjadi teladan bagi peserta didiknya.

Disisi lain, apakah kita sudah cukup memuliakan guru-guru kita yang telah berjuang untuk mendidik dan membentuk karakter kita sehingga menjadi pribadi yang tanggung dan berhasil. Sebab, tidak ada seorangpun yang sukses tanpa melalui?sentuhan guru.

 "Jadi apapun kita saat ini, guru-guru kita pasti ikut mewarnai bahkan bisa jadi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan kita," katanya.

Ia menambahkan, pemberian tunjangan profesi bagi guru yang telah tersertifikasi, serta tunjangan khusus bagi guru yang mengabdi di daerah khusus akan terus menjadi perhatian.

 Demikian pula guru-guru yang memiliki keahlian ganda untuk memenuhi kebutuhan pendidikan kejuruan akan terus ditingkatkan bersamaan dengan program-program Guru Garis Depan untuk yang pemerataan pendidikan berkualitas.

 "Perlu kita sadari bersama bahwa secara konstitusional mendidik adalah tanggung jawab Negara, tetapi secara moral merupakan tanggung jawab kita bersama," ujarnya.

Upaya pemerintah pusat tentu memiliki?keterbatasan dan oleh karena itu sangat pantas kita berikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah ikut membantu meningkatkan kapasitas dan kompetensi guru.

Perhatian pemerintah daerah yang memberi tunjangan tambahan dan membuat terobosan kebijakan yang inovatif kepada para guru tentu?sangat kita hargai.

"Kita tahu bahwa problema guru di setiap daerah berbeda-beda, melalui kebijakan pemerintah daerah Alhamdullillah?banyak hal bisa diatasi," ucapnya.

Pada tanggal 25 Nopember mendatang, PGRI genap berusia 73 tahun. Usia yang cukup matang dan dewasa bagi sebuah organisasi. Selama kurun waktu tersebut, banyak pengabdian yang telah disumbangkan, banyak aktivitas yang telah dilaksanakan, banyak perjuangan yang telah dikerjakan, banyak kegiatan perlindungan terhadap anggota yang?telah diberikan.

"Disamping itu, telah juga??banyak peristiwa, persoalan, tantangan, dan?kendala yang telah dihadapinya. Kepada organisasi profesi guru PGRI, kita patut berterima kasih karena telah menjadi mitra pemerintah dan mantra guru khususnya, demikian pula kepada organisasi sosial dan sosial keagamaan, lembaga swadaya masyarakat," katanya.

 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018