Jakarta (Antaranews Kalbar) - HIV, virus yang menyerang kekebalan tubuh, bisa tertular lewat darah dan hubungan seksual tanpa pengaman serta air susu ibu.
Menurut Tika Surya Atmaja dari Forum LSM Peduli AIDS, urutan orang-orang yang rentan tertular adalah pasangan heteroseksual, homoseksual, bayi yang tertular dari ibu dan pengguna jarum suntik.
"Kenapa heteroseksual (rentan)? Karena jumlah yang melakukan hubungan seks lebih banyak dibanding lainnya, pasangannya juga bisa lebih dari satu," kata Tika pada Antara di Jakarta, Sabtu.
Ibu rumah tangga juga termasuk salah satu yang berisiko tertular dari pasangannya.
Tika mengajak semua pihak untuk bekerjasama mencegah penularan HIV/AIDS.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah tidak melakukan hubungan seksual bila belum punya pasangan, saling setia setelah punya pasangan, memakai kondom bila merasa punya risiko tinggi seperti punya pasangan yang positif HIV, tidak memakai narkoba dan jarum suntik yang disalahgunakan.
"Dan semua orang berhak dapat edukasi tentang HIV," kata dia.
Saat ini, pemerintah menyediakan obat ARV untuk ODHA yang bisa didapat cuma-cuma di 5.124 fasilitas pelayanan kesehatan seluruh Indonesia.
Bila orang dengan HIV/AIDS (ODHA) rutin minum obat ARV, virusnya akan semakin tidak terdeteksi sehingga risiko penularan juga semakin mengecil.
Hingga Juni 2018, tercatat ada 301.959 kasus HIV dan 108.829 kasus AIDS yang tersebar di 544 kabupaten/kota.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Menurut Tika Surya Atmaja dari Forum LSM Peduli AIDS, urutan orang-orang yang rentan tertular adalah pasangan heteroseksual, homoseksual, bayi yang tertular dari ibu dan pengguna jarum suntik.
"Kenapa heteroseksual (rentan)? Karena jumlah yang melakukan hubungan seks lebih banyak dibanding lainnya, pasangannya juga bisa lebih dari satu," kata Tika pada Antara di Jakarta, Sabtu.
Ibu rumah tangga juga termasuk salah satu yang berisiko tertular dari pasangannya.
Tika mengajak semua pihak untuk bekerjasama mencegah penularan HIV/AIDS.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah tidak melakukan hubungan seksual bila belum punya pasangan, saling setia setelah punya pasangan, memakai kondom bila merasa punya risiko tinggi seperti punya pasangan yang positif HIV, tidak memakai narkoba dan jarum suntik yang disalahgunakan.
"Dan semua orang berhak dapat edukasi tentang HIV," kata dia.
Saat ini, pemerintah menyediakan obat ARV untuk ODHA yang bisa didapat cuma-cuma di 5.124 fasilitas pelayanan kesehatan seluruh Indonesia.
Bila orang dengan HIV/AIDS (ODHA) rutin minum obat ARV, virusnya akan semakin tidak terdeteksi sehingga risiko penularan juga semakin mengecil.
Hingga Juni 2018, tercatat ada 301.959 kasus HIV dan 108.829 kasus AIDS yang tersebar di 544 kabupaten/kota.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018